Mohon tunggu...
Nurmalinda Pratiwi
Nurmalinda Pratiwi Mohon Tunggu... Guru - IAIN Jember

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Perenialisme

31 Mei 2020   11:12 Diperbarui: 31 Mei 2020   11:13 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya akan sedikit memaparkan di dalam artikel ini tentang salah satu aliran dalam filsafat, yaitu Perenialisme

"Definisi dari Aliran Perenialisme"

Aliran perenialisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang memandang bahwa kepercayan pada zaman kuno dan abad pertengahan sangat perlu untuk menjadi dasar bagi pendidikan zaman sekarang, karena kehidupan di zaman sekarang ini sudah mengalami banyak krisis di berbagai bidang. Aliran ini berpandangan bahwa pendidikan merupakan sebuah kegiatan belajar untuk berpikir. Oleh karena itu, peserta didik harus dilatih untuk belajar berpikir sejak dini.

"Tokoh Pelopor dalam Aliran Perenialisme"

1. Robert Maynard Hutchins
Hutchins merupakan rektor The University of Chicago. Hutchin memiliki pemikiran bahwa kurikulum pendidikan harus seperti:
-Pendidikan harus bisa mencari kebenaran manusia yang sifatnya universal dan tidak terikat dengan waktu.
-Siswa harus bisa berpikir secara mendalam dan kritis mengenai gagasan-gagasan yang ada.
-Fungsi yang penting dari pendidikan adalah dapat mengolah rasionalitas manusia.

2. Ortimer Adler
Ortimer Adler mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang rasional. Ia juga mangatakan bahwa manusia adalah makhluk rasional yang memiliki kemampuan intelektual untuk melakukan berbagai kegiatan seperti membaca, mendengar, menulis, berbicara, dan berpikir. Terlepas dari itu semua, manusia juga merupakan makhluk sosial yang kehidupan intelektualnya juga membutuhkan komunikasi dengan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun