Sejak 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda ditulis Moehammad yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr.sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Indonesia dilaksanakan selama dua kali. Kongres Pemuda tersebut digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).PPPI adalah sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat Sehingga menghasilkan sumpah pemuda.
Makna yang terkandung adalah bahwa peristiwa bersejarah itu mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa. Sumpah Pemuda membuktikan, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Pada akhirnya, kemerdekaan berhasil diraih, tepat pada tanggal 17 Agustus 1945.
Indonesia sangat beragam. Ada banyak suku, bahasa daerah, agama, warna kulit, dan lainnya serba beragam. Maka dari itulah, hingga saat ini Sumpah Pemuda masih tetap berlaku selalu. Sebagai generasi bangsa, kita harus tetap bersatu padu.
Kita harus bersatu menjunjung tanah air Indonesia. Kita harus bersatu sebagai bangsa Indonesia. Kita harus bersatu memelihara bahasa Indonesia. Dengan semangat Sumpah Pemuda inilah, semangat kita kian menggebu-gebu, meluap-luap.
lalu, bagaimana cara kita mengamalkan nilai-nilai sumpah pemuda dalam kehidupan sehari-hari (sekolah, keluarga, masyarakat)? Apa saja contohnya? Apa penerapannya?
Penerapan/Pengamalan Nilai Sumpah Pemuda dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Lingkungan Rumah (Keluarga)contohnya;Belajar di rumah secara bersama-sama, dengan adik maupun kakak,Menghormati orang tua dan saudara yang lebih tua dari kita,Menyayangi saudara,Tidak membeda-bedakan antar saudara,Menjaga nama baik keluarga.
2. Lingkungan Sekolahcontohnya;Melaksanakan tugas piket dengan baik,Menghargai setiap pendapat yang ada saat melakukan diskusi,Tidak membeda-bedakan teman yang berbeda agama, suku, jenis kelamin, warna kulit dan lain sebagainya,Tidak bertengkar,Belajar bersama atau belajar kelompok.
3. Lingkungan Masyarakat contohnya;Gotong-royong membersihkan jalan,Membantu tetangga atau saudara yang sedang terkena musibah atau bencana,Membantu dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan,Bergaul dengan masyarakat di sekitar,Tidak mengganggu ketenteraman dan kenyamanan tetangga.
Penerapan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda. Bangsa indonesia telah merdeka sejak tahun 1945. Semua itu berkat kerja keras para pahlawan bangsa. Hal ini patut kita syukuri bahwa saat ini kita sudah merdeka dan tidak harus melawan penjajah. Tetapi perjuangan tidak pernah berhenti sampai pada kemerdekaan saja. Masih ada perjuangan-perjuangan yang harus kita laksanakan salah satunya adalah menerapkan nilai-nilai Sumpah pemuda dalam kehidupan sehari-hari.
