Wonogiri (09/08/2020) -Sejak diumumkannya dua warga Indonesia terpapar virus Covid-19 pada Senin (02/03/2020) semua warga dianjurkan untuk beraktivitas di rumah saja demi mencegah semakin meluasnya penyebaran virus.Kondisi ini berdampak pada pelaksanaan KKN Tim II periode 2020 Universitas Diponegoro.KKN dilaksanakan secara mandiri di kampung mahasiswa dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ( SDG's).
KKN Tim II Undip dilaksanakan selama 45 hari terhitung mulai 5 Juli 2020 dan akan berakhir pada 15 Agustus 2020.Adanya pandemi COVID 19 mengharuskan mahasiswa untuk melaksanakan KKN secara mandiri di domisili masing-masing mahasiswa.Meskipun demikian diharapkan tidak menghilangkan tujuan yang tertera dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.Sehingga mahasiswa KKN Universitas Diponegoro diwajibkan membuat dua program,yakni program monodisiplin berbasis pada Pembangunan Berkelanjutan (SDG's) serta  program yang berhubungan dengan pencegahan penularan COVID 19.
Tiva Sisti salah satu mahasiswa yang tergabung dalam KKN Tim II Universitas Dipongoro kluster Wonogiri dengan  Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Dra. Puji Astuti.,M.Si telah melakukan survei mengenai kondisi lingkungan dan permasalahan yang dihadapi warga RT.03/RW.03 Desa Jendi.Menurutnya  masyarakat  belum mengetahui bagaimana cara mengolah sampah rumah tangga yang benar, dibuktikan dengan banyaknya sampah yang menumpuk dan banyaknya bekas bakaran sampah di beberapa lahan kosong atau pekarangan warga.Selain itu kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan ketika bepergian keluar rumah masih sangat minim.Buktinya masih banyak warga yang berkumpul dan belum menggunakan masker.
"Sampai saat ini Desa Jendi masih belum memiliki kegiatan yang berkaitan dengan Pengelolaan Sampah namun telah ada  wacana pembuatan bank sampah dikalangan pemuda Karang Taruna Desa Jendi"ujar Ishak selaku Pendamping Desa
Melihat kondisi dilapangan Tiva sebagai mahasiswa KKN mencetuskan sebuah program pengelolaan sampah skala rumah tangga yang berbasis zero waste.Program ini disosialisasikan mulai dari lingkungan terdekat mahasiswa yaitu warga RT 03/RW 03. Pengelolaan sampah yang disosialisasikan mulai dari kegiatan pemilahan sampah yaitu dengan memisahkan sampah organik dan sampah anorganik.Sampah organik akan dimanfaatkan dengan mengubahnya menjadi kompos,sedangkan sampah anorganik akan dipilih lagi dari yang mempunyai nilai jual dan tidak memiliki nilai jual.Sampah organik apabila telah berubah menjadi kompos dapat dimanfaatkan sebagai media tanam dan juga dapat dijual.Sedangkan sampah anorganik yang bernilai jual dapat dijual ke pengepul,tukang loak,dan bank sampah.
Selain program tersebut Tiva juga mencetuskan program yang berkaitan dengan kondisi yang terjadi saat ini.Tiva membuat sebuah program yaitu edukasi pelaksanaan era New Normal (Kebiasaan Baru) agar mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kebersihan.Agar antusiasme warga meningkat, Tiva juga berupaya membagikan masker dan poster kepada warga untuk ikut berpartisipasi dalam pencegahan penyebaran COVID-19.
"Warga menganggap bahwa era New Normal artinya pandemi sudah berakhir sehingga warga mulai lengah karena peraturan juga  mulai longgar.Sehingga akhir-akhir ini sering ditemukan beberapa warga masih mengadakan hajatan dan arisan," kata Suroso selaku Ketua RT  03
Kedua Program yang dilaksanakan Tiva  disosialisasikan secara daring dan luring dengan sasaran warga Desa Jendi RT 03/RW 03.Sosialisasi secara daring dilakukan melalui grup whatsapp dan video di youtube.Sedangkan sosialisasi secara luring dilakukan secara langsung dengan sistem door to door.
Editor : Dra.Puji Astuti,M.Si
