Mohon tunggu...
Tivana Fachrian
Tivana Fachrian Mohon Tunggu... Seniman - Coupleblogger

We wilt have poetry in our life. And adventure. And love. Love above all!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inilah yang Terjadi dalam Tubuhmu Saat Kamu Tengah Merindukannya!

26 Juli 2022   22:19 Diperbarui: 26 Juli 2022   22:29 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rindu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai keinginan kuat untuk bertemu dengan seseorang. Rindu merupakan rasa yang kerap diasosiasikan dengan cinta.

Sebelum membahas rindu, perlu diketahui bahwa cinta sendiri beragam bentuknya. Maka, tentu rindu pun berbeda-beda gejala yang kita rasakan pada satu sosok dengan sosok lainnya mengikuti bentuk cinta manakah yang kita miliki pada sosok tersebut.

Mengutip dari Social Neuroscience of Love (2012) oleh Cacioppo, dkk., cinta secara garis besar digolongkan menjadi dua yakni passionate love (cinta dirasakan oleh pasangan dan memiliki intensi untuk menjalin hubungan secara emosional dan seksual) serta other types of love (bentuk cinta yang lain, selain tipikal satu).

Bentuk cinta selain passionate love di antaranya yang pertama adalah companionate love yaitu ketenangan, kenyamanan sosial, persatuan emosional, dan keamanan dirasakan pada seseorang yang membersamai kita dalam waktu lama.

Kedua, unconditional love, contohnya perasaan kasih yang timbul ketika melihat gambar seseorang dengan disabilitas intelektual (berdasarkan eksperimen Beauregard, dkk. pada 2009).

Yang ketiga ialah maternal love, yaitu kasih sayang seperti yang dirasakan oleh seorang ibu terhadap anaknya.

Berikut adalah gambar bagian otak manusia yang mengalami gejala ketika merasakan cinta. Bagian berwarna oranye tua merupakan yang bergejala ketika seseorang mengalami passionate love, sedangkan bagian berwarna oranye muda merupakan bagian yang bergejala ketika seseorang mengalami bentuk-bentuk cinta selain passionate love.

Sumber: Social Neuroscience of Love (2012) oleh Cacioppo, dkk.
Sumber: Social Neuroscience of Love (2012) oleh Cacioppo, dkk.
Passionate love memicu peningkatan aktivitas di subkortikal area otak yang berhubungan dengan euforia, penghargaan, dan motivasi. Aktivitas subkortikal khususnya pada daerah tegmental ventral, nukleus kaudatus, dan putamen, seluruhnya secara bilateral. 

Aktivasi dari daerah kaya dopaminergik subkortikal selama mengalami passionate love ini sejalan dengan studi chological yang mendefinisikan cinta sebagai penghargaan, pengalaman positif, dan motivasi. 

Sebagian besar wilayah ini adalah wilayah yang aktif ketika orang-orang berada di bawah pengaruh obat-obatan yang memicu euforia seperti opiat atau kokain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun