Mohon tunggu...
Tivana Fachrian
Tivana Fachrian Mohon Tunggu... Seniman - Coupleblogger

We wilt have poetry in our life. And adventure. And love. Love above all!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Belum Kutajuki

20 Mei 2020   12:24 Diperbarui: 20 Mei 2020   13:33 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diangkaraiku si sangsi, 

malam sudah mati. 

Bila nian gulita, 

nun kaulihat cuma larutnya malam matakepala. 

Singsing tirai benang jelata, 

sebab hanya dengan matakalimatmu bisa kauintip lautan cintaku nun jelita; 

karau, 

payau, 

bergaur darah bunuhan yang merah perak diterpa bulan sempurna. 

Tangkap tanganku, 

bukan tangan yang bercincin 

tetapi tangan yang mengusap airmata; 

tangan yang ini lebih cantik untuk kaukecup mesra, 

dan juga tangan yang lainnya 

bukan tangan yang bercincin 

tetapi tangan yang menghunus belati dan berjaga; 

tangan yang ini menari lebih gemulai dalam dansa dan stanzanya.

28 Agst '19, 21.06 WIB, Tiv Firsta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun