Mohon tunggu...
Tito Prayitno
Tito Prayitno Mohon Tunggu... Notaris - Notaris dan PPAT

Ayah dua orang putri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjadi Baik Itu Gampang atau Susah?

30 Oktober 2020   16:06 Diperbarui: 31 Oktober 2020   04:44 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi meminta pertolongan. (sumber: unsplash.com/thomascl)

Di Korea sana, para pengemis lazimnya adalah orang yang memiliki cacat permanen belaka. Jika masih bertubuh sehat dan lengkap, dari pagi hingga sore dan dilanjutkan keesokan harinya pun tak akan ada yang peduli dan berderma.

Drinya bingung melihat seorang pengemis sehat wal afiat bagaikan seekor ikan, di pintu salah satu stasiun kereta, tak perlu menunggu lebih dari lima menit sudah ada yang memberi uang. Luar biasa baiknya orang negeri ini.

Jika Tidak Menjadi Baik, Kita Akan Ditemukan oleh Orang Baik

Perbuatan baik adalah sebuah kepribadian yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan sebuah perbuatan demi meringankan beban orang lain. Sesungguhnya hal tersebut merupakan kodrat atau insting dari seluruh umat manusia di muka bumi.

Setiap orang dilahirkan pasti memiliki bakat tersebut, kecuali lingkungan tempat ia dibesarkan merubah bakat tersebut menjadi hilang atau berganti menjadi sebaliknya.

Tak ada satupun manusia yang sedari kecil bercita-cita menjadi penjahat, semuanya menjadi yang terbaik belaka keinginannya. Tengok saja cita-cita anak-anak TK, tak satupun yang berkeinginan menjadi penjahat. Jika tidak menjadi guru, tentu menjadi dokter. 

Satu dua ada juga yang bercita-cita menjadi polisi, tentunya polisi yang baik, bukan polisi yang acapkali dilhatnya memukuli para demonstran seperti memukuli ular beludak yang paling berbisa.

Mengenai susah atau gampangnya menjadi orang baik, tergantung dari kategori kebaikan yang akan kita perbuat. Jika ingin gampang, lakukanlah perbuatan baik yang kecil-kecil saja, dan tidak membebani.

Misalnya menyingkirkan benda-benda yang berserakan di jalan, membuang sampah yang berserakan, merelakan uang kembalian pada saat kita berbelanja di pedagang kecil, memberikan tip atau persenan kepada pelayan.

Atau, jika tak bisa berderma dengan uang atau tenaga, tersenyum dan sapalah orang-orang yang kita temui secara rutin atau pada hal-hal khusus. Itu pun sudah bisa membuat orang yang kita sapa merasa bahagia, karena merasa dirinya dihargai oleh orang lain. 

Seorang pria tua penggemar jalan kaki sore, senantiasa akan menyapa sesama pejalan kaki yang ditemuinya, tak peduli sudah pernah bertemu atau tidak dengan orang tersebut. Sang pria tak tahu malu tersebut serta merta sudah merasa dirinya melakukan suatu perbuatan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun