Mohon tunggu...
Tito Prayitno
Tito Prayitno Mohon Tunggu... Notaris - Notaris dan PPAT

Ayah dua orang putri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Godaan dan Nafsu

16 April 2020   14:58 Diperbarui: 16 April 2020   15:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suatu hari seorang pria paruh baya membesuk rekan sejawat yang juga sebaya dengan dirinya di rumah sakit, akibat penyakit diabetes yang dideritanya beberapa tahun terakhir mendadak kambuh.  

Alangkah terkejutnya sang pria paruh baya, tatkala sang teman mengatakan penyebab penyakitnya kambuh hanya karena kemarin harinya minum segelas teh manis.  Padahal dokter sudah mewanti-wanti, untuk penderita diabetes dengan level seperti dirinya konsumsi gula sudah diharamkan melebihi makanan haram yang dilarang oleh agama-agama tertentu.  

Melanggar larangan makan barang yang diharamkan oleh agama, akibat yang diderita dirasakan sesudah si pelanggar meninggal dunia, itu pun jika malaikat tak lupa.  Namun melanggar larangan makanan yang diperintahkan dokter, akibatnya dirasakan saat sebelum meninggal dunia.  

Salah buatan bukan tak mungkin malah mengakibatkan si pelanggar meninggal dunia lebih cepat dari yang diperkirakan.  Tatkala sang pria penasaran bertanya, kenapa masih nekat minum teh manis kendatipun sudah paham risikonya, dengan lugu si penderita menjawab, "Habisnya pengin, bagaimana?".

Pada kesempatan lain, yang juga menimpa teman sang pria, rekan sejawatnya namun berumur lima tahun di bawahnya kambuh penyakit asam uratnya, sehingga mengakibatkan dirinya tak bisa berjalan seminggu lamanya.  

Penyebabnya juga sama, nekat makan sepiring gado-gado, sementara makanan perkacangan dengan segala familinya tidak bisa ditolerir bagi penderita asam urat.  Alasan yang disampaikan, tatkala ditanya mengapa masih nekat makan gado-gado, setali tiga uang dengan rekan sejawat penderita diabetes, "Habisnya pengin, bagaimana?". 

Dalam hati sang pria tua jengkel bukan buatan, mendengar alasan sepele yang mengakibatkan sanak keluarga, khususnya istri beserta anak sang teman tak tahu diri gundah gulana berkepanjangan ditambah rasa was-was tentunya.  Apalah berat dan susahnya menahan diri dari meneguk segelas teh manis atau melahap sepiring gado-gado. 

Seorang remaja putri, atau bisa juga wanita dewasa, yang sangat peduli dalam hal menjaga keindahan dan ukuran tubuh idealnya acapkali merasa kesulitan dalam menjaga pola makan jika diharuskan diet.  Menurut mereka, semakin bermaksud ingin melakukan diet, maka godaan untuk melanggar program diet tersebut justru sangat kuat. 

 Akibatnya bisa diterka, nyaris separuh kaum wanita gagal dalam menjalankan diet, dan itulah sebabnya mengapa hanya separuh saja kaum wanita yang memiliki tubuh ideal, sementara sisanya sedang menuju untuk menjadi ideal.

Dalam dunia kanak-kanak, kemampuan untuk menahan diri jauh lebih rendah lagi.  Lihat saja perilaku mereka, jika tak dilarang maka mereka akan bermain seharian tanpa lelah.  

Mungkin hanya berhenti saat lapar, untuk makan, kemudian melanjuitkan permainannya lagi.  Untuk permainan-permainan berbahaya yang dilarang oleh orang tuanya, justru akan semakin membuat mereka penasaran dan senantiasa dilanggar tatkala orang tuanya lengah barang semenit dua.  Yang paling mencolok, adalah dalam hal tidur.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun