Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Si Kecil Melihat Hal Gaib, Beberapa Pendekatan Ini Perlu Kamu Lakukan

1 November 2021   11:10 Diperbarui: 3 November 2021   16:46 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak takut.| Sumber: Shutterstock via bangka.sonora.id

Misalnya saja "jika mendengar suara ketawa keras berarti posisinya jauh dan suara ketawa kecil berarti posisinya sudah dekat". Tentu ini bisa menjadi guide line mu dalam menentukan sikap.

Terlebih, dengan informasi mengenal budaya yang berkembang di lingkungan tempat tinggal akan memberikan kita keuntungan dalam banyak hal loh.

Contohnya, untuk menangkal tuyul mencuri uang kita, kita taruh kaca cermin di brankas kita. Katanya, cermin itu bisa membuat si tuyul akan berlama-lama bermain dengan cermin dan tidak jadi mencuri uang.

Selain itu, dengan mengenal budaya lingkungan tempat kita tinggal, kita semakin menghargai kearifan lokal dan berhati-hati dalam bersikap maupun bertutur kata.

3. Pendekatan psikologis dan karakter

Ini merupakan salah satu pendekatan penting bagi si kecil ketika dia melihatt sesuatu yang gaib, entah apapun bentuknya. Karena melihat sesuatu unfamiliar dengan kehidupan sehari-hari tentu akan berdampak pada psikologi si kecil.

Entah membuat si kecil jadi penakut atau malah membuat si kecil susah membedakan di mana dia berada. Menganggap hal gaib adalah sesuatu yang nyata, sedangkan yang nyata dianggap gaib.

Tentu sebagai orangtua kita perlu melakukan pendekatan psikologi agar si kecil bisa menjadi pribadi yang tenang dan tegas ketika bersikap. Ibaratnya dalam bahasa jawa, kita mengajarkan anak kita untuk "tatag".

Tatag bukan hanya sekedar berani, tapi juga tegas baik berperilaku, perkataan, sikap hingga pemikiran. Tentu hal ini yang akan menjadi pegangan ketika kelak si kecil dewasa nanti.

Memang hal ini terlalu berat bagi si kecil, oleh karena itu, pendekatan-pendekatan ini tidak dilakukan secara tempo singkat sehari atau dua hari, sejam atau dua jam. Terpenting adalah konsisten.

Bagi orangtua yakinlah, ketika si kecil memang menjadi anak indigo, dia memiliki kecerdasannya sendiri. Dia memiliki cara sendiri dalam menyelesaikan problem yang dia hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun