Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Senang Nonton Film Kekerasan Seperti "Squid Game" Ternyata Berisiko terhadap Kesehatan Mentalmu

28 September 2021   17:09 Diperbarui: 28 September 2021   17:13 2307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Squid Game salah satu series Netflix populer. Sumber : Netflix

Tayangan film atau series asli Netflix kembali menyita perhatian banyak penonton, termasuk penonton dari Indonesia. Menurut Netflix, series Squid Game menjadi Top 10 tontonan di Indonesia.

Series ini menghadirkan cerita tentang 456 orang yang melakukan permainan survival demi mendapatkan hadiah 45,6 miliar Won. Mereka harus memainkan berbagai mainan tradisional Korea Selatan.

Ada 6 permainan yang harus dimainkan, dan bagi yang terseleksi atau melanggar peraturan, peserta akan dibunuh. Selama 9 episode, banyak adegan kekerasan dan seksual ada di dalamnya.

Meski begitu, nampaknya banyak yang menyukai series ini. Malah beberapa postingan 'guyonan' bertema Squid Game juga banyak beredar di media sosial.

Namun siapa sangka, senang menonton video kekerasan seperti Squid Game ternyata malah beresiko terhadap psikologi mental penonton. Tentu ini merupakan efek jangka panjang.

Seperti diungkapkan Dokter spesialis kedokteran jiwa Agung Frijanto, seperti diberitakan oleh CNN Indonesia. Agung mengatakan ada sejumlah kelompok yang memang rentan untuk terkena dampak psikologis tontonan tersebut.

Tontonan dengan genre slasher, horor, thriller, dan sejenisnya akan berdampak kepada kelompok usia balita, anak-anak, dan remaja awal.

Seperti yang kita tahu, kita sering kali melihat edukasi bagaimana ketika anak kecil sering melihat orang dewasa bertindak kasar secara terus menerus, dia akan menirukan hal tersebut.

Dia akan menganggap hal ini menjadi hal biasa yang dilakukan semua orang. Sehingga dia pun akan berperilaku yang sama hingga dia dewasa nanti.

Masalah kesehatan mental dari tontonan kekerasan seperti yang dimunculkan pada Squid Game memang berdampak pada anak di bawah umur. Namun bukan berarti tidak ada masalah bagi usia dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun