Tengah malam nanti, EURO 2020 resmi akan dibuka dan menemukan tim eropa Turki dan Italia. Sabtu (12/6) jam 02.00 WIB dini hari menjadi penentuan siapa pemenang laga pembuka ajang turnamen terbesar di Eropa.
Kira-kira bagaimana persiapan dan kemungkinan pemenang dalam laga tersebut? Begini data menurut laman resmi UEFA dan pendapat netizen pecinta sepak bola di sosial media secara global.
Menurut laman resmi UEFA, pertandingan yang berlangsung di Stadion Olimpico Roma Italia ini berat sebelah. Data statistik yang dikeluarkan UEFA, dalam 5 pertandingan masing-masing tim Italia tidak pernah kalah.
Berbeda dengan Turki, dalam lima pertandingan terakhir, timnas negara ini hanya menang 3 kali dan 2 kali draw. Bahkan secara head to head, dalam sejarahnya 3 kali pertandingan Turki dan Italia terakhir, semuanya dimenangkan oleh Italia.
Jumlah goal dalam pertandingan head to head itu 1 banding 9. Ini menunjukkan Italia superior di atas Turki. Secara di atas kertas, Italia memang berisikan pemain top kelas dunia yang banyak kita kenal.
Sedangkan menurut jajak pendapat yang dikeluarkan laman resmi UEFA, match predictor, ada 3 hasil skor yang muncul. Dari 3 skor yang muncul itu, dominasi warganet yang memberikan prediksinya memilih hasil skor 1-2 atau 0-2, kemenangan milik Italia dengan presentase sama yaitu 26%.
Namun, nampaknya hasil jajak pendapat di laman resmi milik UEFA ini berbeda dengan jajak pendapat di twitter resmi UEFA. Di sana, netizen mayoritas mengunggulkan Turki untuk menjadi pemenang dalam laga pembuka ini.
Bahkan, nilainya terpaut cukup jauh, yaitu sekitar 60:40 dengan dominan mengunggulkan Turki. Di kolom komentarnya, netizen lebih senang mengadakan polling perang memilih Pizza atau kebab.
Ini merujuk pada makanan ikonik yang menjadi "identitas" dari negara yang akan bertanding malam ini. Pizza memang dikenal merupakan makanan yang menjadi ciri khas Italia, sedangkan kebab menjadi makanan ciri khas Turki.
Sedangkan menurut analisa UEFA, Italia akan menjadikan Nicol Barella sebagai pemain kunci timnas Italia. Menurutnya, pemain Inter ini bisa melakukan semuanya. Ini dikarenakan memiliki energi, tekel, teknik, dan lari tepat waktu ke kotak lawan ke lini tengah Azzurri.Â
Mancini sebagai pelatih timnas Gli Azzurri selalu memanfaatkan dua gelandang yang bisa bergantian berperan sebagai playmaker, ditambah Barella yang bermain box-to-box. Sardinia bersinar dalam peran itu.
"Kami memulai di jalur ini tiga tahun lalu dan kami membangun grup hebat dengan mentalitas menyerang. Para pemain muda beradaptasi dengan baik di dalam kelompok. Jelas pertandingan akan berjalan keras seperti turnamen penting, sehingga kepala dingin akan dibutuhkan dalam beberapa saat. Tapi saya juga senang memiliki sedikit keceriaan dan kegilaan yang hanya dapat dibawa oleh para pemain muda ke dalam tim," kata Chiellini kepada UEFA.
Sedangkan di tim oposisi, menurut UEFA, Turki akan menjadikan Burak Ylmaz sang captain sebagai andalan tim The Crescent-Stars, julukan timnas Turki. Alasannya, Ylmaz merupakan anggota tertua dari skuad.Â
Dia juga menjadi daftar pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa tim nasional Turki. Sepanjang karirnya, striker ini rata-rata mencetak gol setiap dua pertandingan dan dia masih sering mencetak gol untuk juara baru klub Prancis LOSC.
Kembali, meskipun Italia di atas angin, namun bola ini bundar dan menggelinding. Siapa pun bisa membuat kejutan. Jika Italia tidak bermain rapi dan hati-hati, tim ini akan mengalami kekalahan di negaranya sendiri.
Pertandingan ini sendiri akan dipimpin oleh Danny Makkelie asal Belanda sebagai wasit laga pembuka EURO 2020. Begitu juga dengan asisten wasit Hessel Steegstra dan Jan de Vries yang juga berasal dari Belanda