Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Akun Sosial Media di Pemerintahan Jangan Sekadar Punya!

4 Februari 2021   16:46 Diperbarui: 5 Februari 2021   11:31 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Era sekarang banyak jenis sosial media. Sumber foto : econsultancy

Jika memang konten atau materi postingan tersebut menarik, bisa kok menggunakan sedikit effort dibuatkan thread di twitter, highlight di IG story termasuk membuatkan beberapa bentuk postingan yang lain.

Dengan begitu postingan tersebut tidak sekedar multipost foto biasa dengan caption saja. Namun bisa saja dibuatkan seri lanjutan berupa infografis ringan. Dari infografis tersebut bisa diedarkan kembali oleh masyarakat melalui gawainya masing-masing.

Dari pengalaman, hal ini sangat efektif dalam melakukan sosialisasi program pemerintah kepada masyarakat. Daripada sekedar posting foto formalitas, seperti rapat atau bahkan hasil resume rapat yang dipublikasi. Hal ini tentunya kurang menarik.

Ingat, netijen itu sukanya scrolling gambar ke bawah! Jika kamu tidak bisa curi 3 detik pertama dari perhatiannya, kamu akan dilewati tanpa ada enggagement yang cukup baik. Sehingga pesan tidak tersampaikan dengan baik.

Bahasa juga menentukan loh.... Beberapa kali saya melihat beberapa akun pemerintahan menggunakan bahasa yang baku, bahkan menggunakan bahasa cetak seperti koran. Please, don't do that!

Bahasa cetak koran berbeda dengan media sosial. Kebanyakan pengguna sosial media merupakan netijen yang berumur produktif, sehingga seharusnya bahasa media sosial akun pemerintahan juga minimal tidak kaku seperti baca koran. Cukup gunakan bahasa tutur yang baik dan benar, itu sebuah peningkatan yang baik. Jika memang ingin sedikit santai juga boleh kok.

Selain itu, jangan paksakan netijen untuk buka link website. Ya ini balik lagi, habit netijen +62 bukan hobi membaca berat, terlebih membuka link yang menghabiskan kuota. Tentunya, jika pesan itu bisa tersampaikan dengan baik cukup dengan sosmed, ya sudah jelaskan di sosmed.

4. Media Sosial Juga Jadi Cermin Pemerintahan Anda!

Terakhir, bagaimana bentuk tampilan sosial media yang coba anda tampilkan, ya itu lah cermin pemerintahan Anda. Ketika akun Anda responsif ketika ada keluhan warga atau informasi dari warga, itu menunjukkan bahwa pemerintahan Anda ya responsif. Jika akun yang coba Anda tampilkan hanya ala kadarnya, ya orang-orang akan melihat anda ala kadarnya.

Untuk itu, penting sekali me-manage sebuah akun pemerintahan dengan baik dan tak hanya sekedar punya saja. Tetapi tidak ada "feel" ya jelas akan berbeda. Terlebih jika Anda jarang posting. Warga akan anggap Anda ada dan tiada loh!

Itulah tadi beberapa hal yang perlu kamu ketahui bagaimana seharusnya akun pemerintahan seharusnya. Semua hal ini juga berdasarkan dari ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Tentu, saya masih banyak belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun