Mohon tunggu...
Titi Waluyanti
Titi Waluyanti Mohon Tunggu... Guru - Butiran debu

Writing for healing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kecelakaan

6 Januari 2022   19:30 Diperbarui: 6 Januari 2022   19:56 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dubrak
Ada benturan keras yang mengenai bagian belakang motorku. Aku mencoba tetap melaju.

Dubrak
Ada sesuatu yang ambruk dibelakangku. Aku tak lagi bisa mengajak motorku tetap melaju.

Brukk
Allahu akbar. Aku terjatuh bersama motorku. Terbaring aku di tepi jalan. Sejenak aku terdiam.

Kucoba duduk dan berdiri. Kakiku terasa gemetar. Kuamati sekeliling. Oh, ternyata itu yang membuatku terjatuh bersama motorku.

Apakah aku bersalah? Oh, tidak. Sepertinya aku tak bersalah. Dia yang hendak melaju tanpa perhitungan sehingga terjadi kecelakaan.

Aku pun minta maaf. Kenapa aku yang minta maaf? Bukanlah aku tidak bersalah? Bukankah aku yang merugi? Entahlah. Aku hanya sendiri. Bukan karena tak berani. Namun, amanah sudah menanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun