Mohon tunggu...
Titin Mariyah
Titin Mariyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa Undip Berikan Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati dan Ramuan Tradisional Kepada Masyarakat

9 Agustus 2020   01:54 Diperbarui: 9 Agustus 2020   02:05 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Bersama peserta pelatihan seusai pembuatan pestisida nabati bawang putih)

Brebes -- Sabtu (8/8/2020) mahasiswa KKN Undip bernama Titin Mariyah telah melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan yang dilakukan secara individu. 

Adanya pandemi Covid-19 menjadikan KKN tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, dimana KKN dilaksanakan secara individu sesuai dengan domisili mahasiswa. Meskipun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat mahasiswa dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan KKN di laksanakan berdasarkan lokasi tempat tinggal yaitu di Desa Cigadung Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes.

Kegiatan sekaligus program kerja yang dilakukan meliputi Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati dan Pembagian Ramuan Tradisional "Empon-Empon" sebagai edukasi kepada masyarakat.

Pelatihan pembuatan pestisida nabati dilakukan kepada petani dan keluarga petani di RT 02/RW 03 Desa Cigadung Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes. Kegiatan pelatihan bertujuan memberikan edukasi kepada petani dan keluarga petani mengenai manfaat bumbu dapur bawang putih sebagai bahan utama pembuatan pestisida nabati. 

Pelatihan pembuatan pestisida nabati juga merupakan upaya pengenalan pestisida ramah lingkungan yang murah dengan bahan yang mudah didapatkan.

Kegiatan pelatihan dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu memberikan penjelasan mengenai manfaat dari bahan yang digunakan dalam pembuatan pestisida nabati. 

Tahap kedua dilakukan praktek pembuatan pestisida nabati secara langsung. Ditahap kedua ini, peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam proses pembuatan dengan tetap dipandu oleh mahasiswa. Tahap selanjutnya yaitu sesi diskusi dan tanya jawab.

Peserta pelatihan menyambut baik kegiatan pelatihan pembuatan pestisida. Nur Aena salah satu peserta pelatihan mengatakan bahwa kegiatan pelatihan seperti ini penting dilakukan apalagi mayoritas penduduk di Desa Cigadung mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. 

"Saya sangat berterima kasih, adanya pelatihan ini membuat saya jadi tahu ternyata pestisida dapat juga dibuat dari bawang putih", ujar Nur Aena. Biaya pestisida kimia yang mahal menjadi kendala bagi sebagian petani, terutama di saat pandemi seperti sekarang ini. Para petani dihadapkan pada situasi sulit dimana harga pestisida yang semakin mahal, disisi lain kebutuhan hidup juga harus dipenuhi.

Pestisida nabati diharapkan mampu menjadi alternatif ditengah harga pestisida kimia yang mahal. "Pemerintah Desa Cigadung diharapkan mampu mengadakan kegiatan pelatihan atau pemberdayaan bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan petani dan sebagai upaya kepedulian terhadap masa depan pertanian di pedesaan", ujar Nur Aena. Bagaimanapun, pertanian merupakan sektor penting yang menopang kebutuhan pangan masyarakat.

Kegiatan pembagian ramuan tradisional "empon-empon" dilakukan di RT 01/RW 03 dan RT 02/RW 03 Desa Cigadung Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes. Hal tersebut sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga imunitas tubuh ditengah situasi pandemi Covid-19. Selain itu, pembagian ramuan tradisional empon-empon sekaligus juga sebagai edukasi kepada masyarakat mengenai khasiat yang terkandung didalamnya sehingga masyarakat mampu membuat ramuan tradisional secara mandiri dengan bahan yang mudah didapatkan.

(Bersama masyarakat saat pemberian ramuan tradisional
(Bersama masyarakat saat pemberian ramuan tradisional "empon-empon")

Titin Mariyah selaku mahasiswa Undip mengatakan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan menjadi awal dari kegiatan pembagian ramuan tradisional ini dilakukan. "Saya lihat banyak masyarakat yang kurang menaruh perhatian terhadap ramuan tradisional, meskipun ada sebagian masyarakat yang menanam bahan tersebut di pekarangan rumah," ujar Titin. Selain menyehatkan, ramuan tradisional juga murah dan mudah dalam pembuatannya. Ramuan tradisional "empon-empon" diharapkan mampu menjadi kebiasaan baru masyarakat dalam menjaga kesehatan, apalagi di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang. [tm]

Penyusun         : Titin Mariyah (Agribisnis -- FPP)

DPL                 : Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., I.P.U.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun