Mohon tunggu...
Titin Astriana
Titin Astriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 1

Membaca /suka hal baru /kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidur Berlebihan Saat Puasa

30 November 2024   16:54 Diperbarui: 2 Desember 2024   19:39 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidur belebihan (Sumber gambar : gogle )

Puasa Ramadan adalah salah satu ibadah wajib dalam Islam yang memiliki banyak keutamaan. Selain menahan lapar dan haus dari terbit hingga terbenam matahari, puasa juga mengajarkan itu mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Ahmad adalah salah satu siswa Man 2 yang mana setiap bulan Ramadan sekolahnya itu diliburkan. Ahmad berpikir bahwa sekolah yang di liburan itu untuk dijadikan bahan bermalas-malasan saat melaksanakan ibadah puasa.

Ahmad selalu melaksanakan puasa 1 hari full penuh dengan melakukan hal yang bermalas-malasan contohnya dia selalu melakukan puasa dengan tidur 1 hari full, dia bangun ketika sudah waktunya berbuka puasa.ketika Ahmad  tidur siang Ahmad dibangunkan oleh ibunya untuk melaksanakan shalat dhuhur, tetapi Ahmad enggan untuk bangun dan tetap melanjutkan tidurnya.

Ketika ibu Ahmad memarahi Ahmad Ahmad menjawab perkataan ibunya dengan sebuah hadist "Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah". Kemudian ibu Ahmad itu menjelaskan bahwa hadis yang disampaikan oleh Ahmad itu adalah hadis yang dhaif, akan tetapi Ahmad tidak mempercayainya dan Ahmad mengatakan bahwa hadis itu sebagai motivasi untuk melaksanakan puasa 1 hari full.

Saat Ahmad dan ibunya berdebat mengenai hadis yang disampaikan oleh Ahmad, ada seseorang tetangganya yang mendengar perdebatannya. Sehingga tetangganya itu datang pada ibu Ahmad dan Ahmad yang mana tetangganya itu adalah seorang tokoh agama.

Kemudian tokoh agama itu bertanya kepada ibu Ahmad apa yang menjadi perselisihan antara mereka berdua, lalu ibu Ahmad mengatakan bahwa Ahmad membawa pedoman tentang hadits "Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah". Kemudian tokoh agama itu menjelaskan kepada Ahmad bahwa hadis yang disampaikan memanglah dhaif.

Seorang tokoh agama itu juga mengatakan bahwa mengapa hadis itu dianggap dhaif karena
Yang pertama Sanadnya yang tidak kuat yang mana jalur riwayat hadits ini tidak memenuhi syarat-syarat untuk dianggap sebagai hadits yang shohih banyak ulama hadis yang telah meneliti dan menyembah bahwa hadits ini tidak dapat dijadikan rujukan hukum. Dan Yang kedua itu tidak sesuai dengan ajaran Islam karena Islam itu mengajarkan umatnya untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya terutama di bulan Ramadan. Tidur sepanjang hari tentu bertentangan dengan semangat ibadah di bulan Ramadhan.

Setelah Ahmad mengetahui pernyataan yang disampaikan oleh seorang tokoh agama tersebut Ahmad percaya  dan Ahmad berjanji kepada dirinya bahwa dia tidak akan bermalas-malasan lagi saat bulan puasa.

Membedakan hadits yang shahih dan dhaif sangat penting untuk menjaga aqidah dan ibadah kita. Hadits yang shahih adalah hadits yang memenuhi syarat-syarat tertentu dan dapat dijadikan rujukan dalam hukum Islam sedangkan hadis yang dhoif adalah hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut dan tidak dapat dijadikan rujukan hukum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun