BUGANGIN - Taman Pendidikan Al-Qur'an atau biasa kita kenal TPQ merupakan awal anak untuk belajar agama. Pada Selasa (28/06/22) adalah awal kelompok KKN MIT 14 UIN Walisongo ikut serta mengajar di TPQ NU 02 Miftahul Huda, Bugangin Kendal selama satu bulan.
TPQ Miftahul Huda memiliki 5 tingkatan dalam pembelajaran mengajinya. Dimulai dari Pra-TK, Jilid 1, Jilid 2, Jilid 3, dan Jilid 4. Kegiatan diawali dengan pembacaan Surat Al-fatihah, Asmaul Husna, dan salam pembukaan secara bersama-sama. Kemudian kegiatan diserahkan kepada ustadz dan ustadzah masing-masing kelas.Â
Saya bertugas mengajar murid Pra-TK. Kegiatan saya awali dengan menulis lima-tujuh huruf hijaiyah dipapan tulis. Sembari menunggu murid-murid selesai menulis, saya membantu murid-murid yang masih awam dan kesulitan dalam menulis huruf arab. Setelah itu beberapa anak yang sudah selesai menulis memberikan hasil tulisannya kepada saya untuk dinilai dan kemudian mengaji.Â
Setelah mengaji, saya akan menuliskan halaman yang dibaca, nilai, keterangan lancar(L) dan kurang lancar(KL) serta tanda tangan dalam buku prestasi murid. Setelah semuanya selesai menulis dan mengaji, maka kegiatan ditutup dengan pembacaan surat al-ashr, do'a kepada kedua orang tua, do'a selamat dunia akhirat, dan salam.
Di kelas Pra-TK ini saya perlahan mengetahui beberapa faktor mengapa anak yang kesulitan dalam menulis dan mengaji ini sudah masuk TPQ. Hal itu dikarenakan sang anak belum cukup usia, orang tua yang tidak ada waktu luang untuk mengajari anak, serta anak yang berkebutuhan khusus.Â
Sebagai guru harus menerima faktor-faktor tersebut, dan tetap sabar dalam mengajari murid-murid. Saya berpendapat bahwa TPQ adalah sekolah agama pertama untuk anak agar bisa menjadi anak yang paham akan agama.
