Peran Public Relations
Tentang pentingnya public speaking akan diuraikan lebih lanjut dalam kaitannya dengan optimalisasi peran public relations, sebagai berikut:
Pertama, publisitas organisasi. Tak bisa dielakkan bahwa publisitas suatu organisasi baik dalam bentuk artikel, tulisan, foto maupun tayangan visual yang sarat akan nilai berita masih menduduki peringkat pertama dalam kaitannya dengan tugas public relations karena dianggap sebagai pemberitaan yang aktual langsung dari sumbernya. Lewat publisitas, eksistensi sebuah organisasi/lembaga mendapat pengakuan dari khalayak terlebih jika yang dipublikasikan memiliki nilai berita, menyangkut prestasi dan kinerja yang baik, tentunya akan menambah nilai positif dan poin tersendiri bagi keberadaan organisasi yang bersangkutan.
Kedua, melakukan komunikasi persuasif. Dimana tujuannya memberikan pengaruh kepada komunikan baik dari pemikiran, sikap maupun perilakunya. Dalam komunikasi persuasif tersebut, peran komunikator dalam hal ini public relations sangatlah penting dan berpengaruh sehingga ia harus memiliki performa dan kredibilitas yang tinggi. Pesan yang disampaikan harus masuk akal dan dapat diterima oleh seorang komunikan dan tidak menimbulkan bias maupun ambigu.
Ketiga, proaktif jalin hubungan dengan media massa. Media masa sebagai partner atau relasi kerja haruslah terus dijaga kerja samanya terlebih dalam mempublikasikan setiap event yang memiliki value di mata publik sehingga kredibilitas lembaga dapat terus terjaga. Tidak hanya itu saja, dengan jalinan komunikasi yang baik segala isu yang kurang menguntungkan dan dinilai membahayakan keberlangsungan suatu organisasi dapat segera ditangkal sebelum berpotensi menimbulkan konflik yang meresahkan warga.
Keempat, menumbuhkan kepentingan publik. Bagaimanapun keberadaan suatu lembaga akan memiliki nilai lebih manakala dalam aktivitas pelayanannya memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Di sinilah peran penting public relations sebagai corong informasi untuk mempublikasikan berbagai aktivitas pelayanannya. Keterlibatan masyarakat dalam lembaga inilah yang nantinya akan menjadi poin tersendiri untuk memberikan penilaian secara obyektif terkait manfaat serta keberlangsungan suatu lembaga di masa yang akan datang. Apakah tetap mendapatkan kepercayaan dari masyarakat atau malah sebaliknya semakin terpuruk.
Kelima, meningkatkan image building. Peran public relations sebagai devisi yang menjalankan fungsi manajemen yang salah satunya membentuk image/citra oleh khalayak baik intern maupun ekstern nyatanya tidak hanya berhenti sampai di situ. Namun tanggung jawab besar pun menghadangnya karena ia pun harus membangun kepercayaan publik terkait dengan apa yang dilakukan organisasi yang menaunginya. Pada akhirnya reputasi sendiri dibentuk dari pembuktian tentang apa yang real dilakukan oleh organisasinya kepada publik.
Keenam, melakukan aktivitas lobbying. Nah, terkait hal ini seorang public relations benar-benar dituntut untuk paham betul apa yang menjadi visi, misinya, apa target dan sasaran organisasinya sehingga dalam melakukan lobbying dapat tepat sasaran sesuai maksud dan tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya untuk masa mendatang. Di sinilah fungsi public speaking bermain, berusaha meyakinkan dan menginformasikan tentang segala hal yang pada akhirnya harus ditindaklanjuti untuk mendapatkan ouput yang maksimal.
Titik Nur Farikhah
Pranata Humas Muda
Kanwil Kemenag DI Yogyakarta