Puisi Sambung
Senin, 12 September 2022
Tema : Takdir
Satu kisah hadir, perjuangan tuk genggam takdir
Seperti hidup diamuk badai, tergoncang jatuhlah raga
Senyum terkulum dari bibir angin senja, basah air mata.
Semesta melangitkan pinta, menjelma bintang di angkasa
Sabar bukan hanya diam menerima segalanya
Takdir, yakin itu dari-Nya dan  sabar
Semua orang pasti menyematkan kepundakku agar jadi pakaianku
Aku yakin dan percaya itu
Saat jumpa dimanapun berada hanya itu pesannya selalu
Lalu aku berjuang untuk meraihnya
Dengan segenap jiwa raga yang tak bertenaga
Aku pernah tak bertenaga
Luluh lantak tersungkur
Bagai raga lunglai tiada daya
Hanya bisa menangis, menghiba
Meminta pada Sang Kuasa
Agar bisa kembali tegak sediakala
Akankah kumiliki kesabaran menjaga jiwa?
Kesabaran adalah puncaknya ilmu dan ilmu yang paling tinggi
Tetap bersabar diri
Atas segala takdir Tuhan
Semua itu akan indah pada waktunya dalam kebahagiaan yang abadi
Kebahagiaan yang bukan sekadar hayalan
Kebahagiaan yang kuyakini ialah kasih Tuhan yang berarti
Takdir yang Tuhan berikan, mungkin tak segalanya tentang kebahagiaan
Apa pun itu, tetaplah yakin, takdir Tuhan yang terbaik
Takdir mempertemukan aku dan kamu
Tanpa kenal sebelumnya
Memiliki frekuensi yang sama
Aku merasa kamu adalah jawaban atas doa yang selalu aku langitkan
Benar adanya bila mengenalmu adalah takdir dari-Nya
Sekaligus pemutus luka serta takdir yang dulu menggores luka. Akan tetapi perpisahan kita adalah keegoisanmu saja.
Angan dan ingin adalah sebuah rencana manusia
Ikhtiar cerminan upaya tuk mewujudkannya
Saat semua angan tak sesuai keinginan
Qodo dan qodar-Nya yang yang harus kita jalani
Sabar dan tawakal berserah pada Sang Maha Baik
Aku pernah mengantungkan asa di belahan bumi lain
Berkelana meraih bintang di langit-Nya
Terbang mengikuti angin
Namun, Tuhan punya rencana sempurna
Kemanapun aku pergi, takdir ku mengarah pada mu
Kini kamulah arah tujuanku.