Mohon tunggu...
Titi Ariswati
Titi Ariswati Mohon Tunggu... Penulis - Puisititi untuk sahabat sejati

Jemari menari tebar asa suci menuju mulia hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Maha Baik

20 September 2022   06:25 Diperbarui: 20 September 2022   08:45 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Sambung
Senin, 12 September 2022
Tema : Takdir

Satu kisah hadir, perjuangan tuk genggam takdir
Seperti hidup diamuk badai, tergoncang jatuhlah raga
Senyum terkulum dari bibir angin senja, basah air mata.
Semesta melangitkan pinta, menjelma bintang di angkasa
Sabar bukan hanya diam menerima segalanya

Takdir, yakin itu dari-Nya dan  sabar
Semua orang pasti menyematkan kepundakku agar jadi pakaianku
Aku yakin dan percaya itu
Saat jumpa dimanapun berada hanya itu pesannya selalu
Lalu aku berjuang untuk meraihnya
Dengan segenap jiwa raga yang tak bertenaga

Aku pernah tak bertenaga
Luluh lantak tersungkur
Bagai raga lunglai tiada daya
Hanya bisa menangis, menghiba
Meminta pada Sang Kuasa
Agar bisa kembali tegak sediakala
Akankah kumiliki kesabaran menjaga jiwa?

Kesabaran adalah puncaknya ilmu dan ilmu yang paling tinggi
Tetap bersabar diri
Atas segala takdir Tuhan
Semua itu akan indah pada waktunya dalam kebahagiaan yang abadi

Kebahagiaan yang bukan sekadar hayalan
Kebahagiaan yang kuyakini ialah kasih Tuhan yang berarti
Takdir yang Tuhan berikan, mungkin tak segalanya tentang kebahagiaan
Apa pun itu, tetaplah yakin, takdir Tuhan yang terbaik

Takdir mempertemukan aku dan kamu
Tanpa kenal sebelumnya
Memiliki frekuensi yang sama
Aku merasa kamu adalah jawaban atas doa yang selalu aku langitkan

Benar adanya bila mengenalmu adalah takdir dari-Nya
Sekaligus pemutus luka serta takdir yang dulu menggores luka. Akan tetapi perpisahan kita adalah keegoisanmu saja.

Angan dan ingin adalah sebuah rencana manusia
Ikhtiar cerminan upaya tuk mewujudkannya
Saat semua angan tak sesuai keinginan
Qodo dan qodar-Nya yang yang harus kita jalani
Sabar dan tawakal berserah pada Sang Maha Baik

Aku pernah mengantungkan asa di belahan bumi lain
Berkelana meraih bintang di langit-Nya
Terbang mengikuti angin
Namun, Tuhan punya rencana sempurna
Kemanapun aku pergi, takdir ku mengarah pada mu
Kini kamulah arah tujuanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun