Langit tidak lagi  biru, kelabu merata seluas mata memandang begitupun laut dan pulau.Â
Aura dingin gunung es mungkin menyekapmu tak berkurik, aku tertawa terbahak-bahak.Â
Rasakan tatap mata pedangku dan sambaran kilat halilintar. Kita bertarung dalam sunyi yang menggemuruh.Â
Sementara kau menjauh, Â aku siapkan kobaran api yang meluncur dari dada, membakarmu sampai hangus tak bersisa
kaulah manusia topengÂ
Hadapi aku  manusia asli yang unjuk seringai gigi taring siap mencabikmu
Ayo majulah, Â api telah bwrkobar menyala pedang tlah terhunus tendangan siap melayangÂ
Tawaku membahana kejutkan samudra luapkan ombak melumat pantai
Selamat tinggal, Â aku tlah menang untuk pergi tak perlu lagi alasan
Teluk Penyu, 4 Desember 2021