Mohon tunggu...
Titi Ariswati
Titi Ariswati Mohon Tunggu... Penulis - Puisititi untuk sahabat sejati

Jemari menari tebar asa suci menuju mulia hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandika Lara

29 November 2021   09:18 Diperbarui: 29 November 2021   09:22 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air mata jangan berdesakan keluar,  aku tidak suka.  Bukankah cukup berharap ampunanNya?  Kesakitan hati tak seberapa dibanding karunianya. Lihatlah mentari yang bersinar. Mata masih awas menatap,  kulit terasa hangat merasa. Dengar suara-suara yang mengudara. Bahkan bisik anginpun menelusup lembut di telinga. 

Ayolah,  dia bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.  Hanya selembar kertas yang menyatukan dalam satu atap.  Sudahi segala rasamu. Bangkitlah.  Susun remcana masa depan yang gemilang. 

Pergilah selama ada kesempatan,  untuk menjeda dan kembali penuhi kewajibanmu. 

Carilah karunia dan rahmatNya

Airmata

Aku tak mengharapkan kau ada,  selama hanya karena manusia. 

Purwokerto,  29 Nopember 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun