Mohon tunggu...
Tristan Jari
Tristan Jari Mohon Tunggu... Penulis - Kata dapat mengubah segalanya

Hay, selamat datang. Selamat membaca. Memulai banyak hal dari huruf A. Menyukai langit biru dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Berani Memulai Agar "Kita" Bisa Menulis Kisah Kita Bersama

14 Agustus 2019   22:02 Diperbarui: 14 Agustus 2019   22:18 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku ingat saat itu aku berani memulai. Aku bermain dengan sebuah kata yang tidak pernah diketahui maknanya.Jika saja waktu itu kau memilih untuk tidak memikirkan dengan susah payah arti kata yang aku bisikkan, mungkin saat ini kita tak akan menulis cerita kita bersama. Kita akan berjalan sendiri dan mereka tak akan tahu apapun tentang aku atau pun kau.

Aku merasakan bagaimana detak jantung yang tak beraturan saat hanya sekedar duduk disampingmu dan diam. Aku merasakan bagaimana diam-diam aku melirik kesana kemari hanya untuk tahu dimana kau berdiri dan tersenyum. 

Aku merasakan bagaimana aku kesal karena kau mengecewakanku. Aku merasakan bagaimana rasa nyaman kau ciptakan hanya dengan genggaman erat yang saat itu mungkin tak bermakna. Kau membuat aku merasakan beberapa hal yang tak bisa aku setujui sebagai hal normal. Ahhh, aku merasakan banyak hal aneh mengililingi aku saat itu.

Beberapa saat aku berhenti karena aku merasa mungkin kali ini aku salah. Tetapi kemudian kau memulai hal yang dengan sengaja aku hentikan. Aku tak pernah menghitung berapa lama waktu yang aku butuhkan untuk menjadi seseorang yang berarti bagi orang lain. 

Kau menunjukkan bahwa dunia ini bersinar dengan caranya sendiri. Membawa aku pada harapan-harapan yang pernah terhenti. Kau membagi banyak hal hingga aku sendiri tak bisa menanganinya.

Kemudian kita bertumbuh bersama dalam waktu yang cukup lama. Melewati pertengkaran dan gangguan dari beberapa orang yang merasa aku bukan seseorang yang pantas berada disisimu. Aku melawan dengan segala cara yang tak benar. 

Tetapi kau mengajarkan aku bagaimana menghadapi dunia dengan senyum. Memudahkan segala kerumitan yang aku ciptakan. Aku bahkan tidak mencintai diriku sendiri, tetapi kau dengan hati-hati menunjukkan bagaimana mencintai diri sendiri sebelum berani mengambil resiko untuk mencintai orang lain.

Dengan hati-hati semua menjadi masuk akal. Aku sering tak bisa berkata-kata karena aku kalah menunjukkan dunia padamu. Aku berpikir mungkin kau bisa membaca pikiranku karena kau tahu semua hal dan juga kelemahanku. Aku merasa lebih baik saat aku bersama denganmu. Aku tahu dari saat pertama aku berani membuka lembaran baru dan kau yang menjadi pemeran utama dalam setiap lembaran itu.

Tetaplah bersama denganku. Karena aku menjadi lebih berarti karena kau memberikan banyak pelajaran tentang banyak hal.

Aku berusaha memulai tanpa tahu apa yang terjadi berikutnya. Karena menurutku, yang terpenting adalah apa yang ada dan terjadi saat ini bukan yang terjadi berikutnya. Aku hidup untuk hari ini, bukan kemarin atau esok. Aku harus merelakan apa yang sudah terjadi kemarin dan menerima apa yang akan terjadi esok.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun