Mohon tunggu...
Tristan Jari
Tristan Jari Mohon Tunggu... Penulis - Kata dapat mengubah segalanya

Hay, selamat datang. Selamat membaca. Memulai banyak hal dari huruf A. Menyukai langit biru dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Jalan Bapak Romanus Rinu

8 Agustus 2019   07:49 Diperbarui: 8 Agustus 2019   07:59 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ribuan pasang telinga seperti tercambuk, perasaan seperti terkoyak dan tak bisa menerima kabar yang datang. Beberapa menunggu kepastian dengan sabar, Sesabar Ia yang selalu mengajarkan banyak hal tanpa tergesa-gesa. Saling bertanya memastikan. Saling menguatkan dan menyebut seribu kebaikan. Awan mendung menutupi tempat ini, seolah tahu bahwa hujan Airmata di bumi sedang terjadi. Dingin, sedih dan banyak hati yang patah menangis di sudut tanpa suara dan tanpa kata.

Seorang Suami, Ayah, Guru dan Sahabat dari orang-orang luar biasa sudah pergi dan tak akan pernah kembali. Satu-satunya Bapak yang akan terus dikenang saat menginjakkan kaki di Sekolah yang luar biasa.
Banyak yang ingin menjadi Engkau, memiliki orang-orang yang tersenyum saat bertemu, yang mendoakanmu saat Engkau berulangtahun, berbagi bersama orang luar biasa adalah hal terbaik.

Sekarang jarakmu telah jauh, tak bisa terjangkau, engkau melangkah meninggalkan semua, meninggalkan ratapan yang tak akan bisa teredam oleh waktu, meninggalkan ruang kosong yang dingin dan tak akan bisa terisi oleh tawa yang sama, meninggalkan beribu sesal karena tak sempat mengucapkan Maaf dan Terimakasih.

Kesedihan terbesar adalah saat kehilangan seorang Ayah yang mengusahakan semua hal baik bagi anak-anak dan semua orang. Bayangkan saat kita tak lagi melihat senyum saat bersua, tak mendengar suara saat berbicara, tak dirangkul saat bahagia. Tak ada yang mengekspresikan kebanggaan saat sesuatu diraih, tak mendapatkan motivasi saat sedih dan menyerah, tak dimarahi saat berbuat salah. Sungguh sebuah kehilangan yang luar biasa dan tak akan bisa digambarkan.

Beberapa duka akan dapat diterima seiring berjalannya waktu, tetapi Duka tentangmu pasti membutuhkan waktu yang amat sangat lama untuk beranjak bahkan mungkin tak bisa. Semoga semua dengan lapang hati kelak akan menerima bahwa kebaikan yang engkau tinggalkan akan tetap menjadi bukti bahwa engkau selalu berada di hati semua orang yang menyayangimu, karena kematian tak akan benar-benar mengambilmu saat kami semua terus mengenang dan mengingatmu dalam hati kami. Kematian yang sesungguhnya adalah saat engkau dilupakan tetapi engkau pasti tahu, engkau takkan mudah dilupakan oleh siapapun.

Dan hal yang akan selalu dirindukan darimu adalah setiap Nasihat baik dan dorongan untuk terus maju.

"Jika kau sudah tak bisa berjuang, minta bantuan orang lain. Jangan diam".
Kata yang engkau ucapkan saat terakhir kali bertemu. Engkau memberikan segala hal bagi kebaikan orang lain.

Semoga engkau diberikan Tempat terbaik di dalam surga oleh Tuhan.
Selamat Jalan Bapak Motivator. Kepala sekolah SMAK Regina Pacis Bajawa.
Bapak Romanus Rinu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun