Kita adalah manusia, jika kita terlalu banyak mencapai keberuntungan, bisa saja kita telah sengaja mengambil keberuntungan orang lain. Bukan membatasi, hanya saja kita perlu berpuas diri pada apa yang sudah kita capai".
"Jadi senja adalah pelajaran mama?" Thalia masih merasa ada yang kurang.
"Setiap kali aku berpikir, aku rasa senja seperti tersisih, senja seperti dipaksa malam untuk segera berakhir".
"Ya Thalia,mama tahu kau akan berpikir seperti itu. Sebenarnya senja bukan tersisih, tetapi sudah seharusnya seperti itu porsi yang diberikan Tuhan pada senja. Coba saja thalia bayangkan, bukankan indah saat banyak orang dengan bahagia berkumpul menunggu senja? Bukankah senja yang hanya mampir sebentar membawa hal indah?. Cobalah berpikir positif, jangan menilai karena rasa kasihanmu pada senja tetapi pikirkan apa yang senja bawa bagi manusia".
Wanita paruh baya itu lalu menyesap kopinya dan tersenyum sambil mengangkat pundaknya dengan ekspresi seolah ia menunggu jawaban dari putrinya.
"Hmmmm...aku mengerti mama, senja adalah pelajaran karena ia sangat indah dan untuk itu kita harus bersyukur".
Keduanya lalu bangun dan tersenyum kemudian berjalan masuk kedalam rumah mungil mereka.
Belajar dari setiap hal kecil setiap hari. Entah itu kesalahan atau kebaikan. Entah itu kebahagiaan atau kesedihan. Berpuaslah pada apa yang kau raih,entah memuaskan dan cukup ataupun tidak.
Hidup tak akan mengajarkanmu banyak hal jika tak kau hargai proses menuju hal bernama Bahagia dan sukses
Jika masamu untuk memahami kehidupan tiba, kau bisa berbahagia karenanya. Percayalah