Mohon tunggu...
Tugas harian
Tugas harian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tersenyumlah yang lebar hingga merobek pipimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Terkisahkan

9 Oktober 2021   18:42 Diperbarui: 9 Oktober 2021   18:43 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Sebentar lagi kapal meninggalkan ingatan
Menyisakan dingin permukaan meja untuk sebuah pertemuan
Segelas waktu diteguk tak ada obrolan yang memabukkan.
Ditambah pertunjukkan angin membuat jenuh,
Menjelaskan panggung yang kaku.

Bila telah bersandar suatu kesempatan
maka hendaknya si pendatang dijamu dengan hangat.
Tak ada yang tahu kapan badai kan menyambar
Memaksa kapal menjauhi pulau dengan perasaan kecewa.

Ketika laut menggulung gaunnya,
Berjinjit pergi menuju pulau seberang
Angin hanya berdiri di ujung bangsal
Mengendapkan kata yang tak berani diutarakan.

Maka kapal pergi sebelum mengenalkan diri
layar mengembang menunjuk arah Utara,
Laut menari di atas panggung perpisahan
Tirai kabut menutup kisah yang tak pernah terkisahkan

Samata, 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun