Mohon tunggu...
Tugas harian
Tugas harian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tersenyumlah yang lebar hingga merobek pipimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tamor

28 Mei 2021   17:03 Diperbarui: 28 Mei 2021   17:25 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

empat puluh hari.
bunga selalu tumbuh diempatpuluh hari.
semakin rajin menabung pada kesedihan,
maka kulit kedua akan segera berpisah.

tak diacuhkan rayuan belalang.
tiap hujan menceramahi,
maka semakin kokoh, gundukan itu
berputih.
kilau pada kerikil, menjelma cermin
buruk rupa dari sebuah perjalanan.
dan tiap kali hatinya selembar daun,
dikunyah dengan tegas
tak pedulikan nasihat kecerahan;
ceria.

Tuhan begitu baik padanya.
memberinya empat puluh hari,
menjadi setebal laut dan
selama batas itu, ia berombak
mengantar pesan sampai kepada pulau
yang tak tersentuh.

yang belum bisa ia sentuh.

dihari keduapuluh selama berkabung
bertemulah daun murbei berbintik - bintik tangisan.
maka semakin ia menabung,
sampailah alasan ia tetap bertahan.

tak dipedulikan rayuan sekelompok semut.
toh, dari isi perutnya kelak,
adalah kupu - kupu yang terbang indah.

2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun