Mohon tunggu...
Tugas harian
Tugas harian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tersenyumlah yang lebar hingga merobek pipimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hantu Spion Kiri

27 Mei 2021   18:12 Diperbarui: 27 Mei 2021   18:34 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

punggungnya terasa dingin
dan laju motor itu,
entah membawanya kemana.

dia sudah menjadi nyala
lampu merah yang redup;
tak kuasa mengehentikan laju
keterpurukan.

bulan dia biarkan menghilang
awan dia biarkan tidak berbentuk;
adalah bentuk yang mendung!
karena dia telah menjelma tanah lapis ketiga

sebuah fosil jemari mengendap di punggungnya,
yang kadang mengejar - ngejar hingga menjadi teror
di dalam mimpinya.
dia pun terjaga dalam keadaan yang lusuh.

terdiam disepanjang perjalanan,
tak kuasa untuk mengintip di spion kirinya.
ada hantu yang bersemayam disana,
yang selalu menggodanya untuk menggali kuburan kenangan.
sekali dia lengah; maka dia adalah motor
yang asing pada kubangan baru.

walau sangat ingin dibuangnya kutukan itu,
dengan meresapi riuh trotoar
sebagai sebuah eksorsis,

tapi tak kuasa dia untuk berhenti.
sudah tak ada lagi helm menemani kesendiriannya.
yang selalu bergelantung dengan wajah ceria.

kini kabut telah meresap di batinnya,
yang menjadi bentuk meriang
sebuah rindu yang tak boleh ia ucapkan.

karena ketika terucapkan,
mungkin hujan malam ini
adalah dirinya.

2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun