Mohon tunggu...
Tirta Adithiya nugraha
Tirta Adithiya nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - sedikitpi mahanganggur

bercita - cita menjadi elit global dan penerbang roket

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mari Kita Rayakan

3 Desember 2020   19:02 Diperbarui: 3 Desember 2020   19:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku akan berziarah untuk setiap nafas yang
kau lafazkan, pada hidup yang terang ini
untuk setiap tawa pada wajahmu,
akan selalu ada tangis di benakku

Besok atau lusa yah?

Entahlah.
Tuhan pelit untuk itu.
Bahkan jika hidup ini adalah roda,
Bahkan bila hidup memang lahir
sengsara

Baumu masih seperti mawar memang,
Masih seperti akar yang lembab
Tersirat kehidupan di serabut - serabutnya.
Namun,

Besok atau lusa yah?

Maka biarkan air mata kering
hari ini.
Biarkan tawa disimpan pada peti
Terkunci bersama kasih
dan mataku adalah ketakutan
Pesimistik.

dan bila esok atau lusa telah tiba,
Kubawakan poci, teh dan bau kambojanya.
Kuceritakan kebahagiaan itu disana
di atas sepi lahat memerah tanah
Setiap keping pada senyuman,
kujahit untuk kau gunakan sebagai gaun
pesta yang gemerlap.

dan mari kita rayakan...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun