Aku akan berziarah untuk setiap nafas yang
kau lafazkan, pada hidup yang terang ini
untuk setiap tawa pada wajahmu,
akan selalu ada tangis di benakku
Besok atau lusa yah?
Entahlah.
Tuhan pelit untuk itu.
Bahkan jika hidup ini adalah roda,
Bahkan bila hidup memang lahir
sengsara
Baumu masih seperti mawar memang,
Masih seperti akar yang lembab
Tersirat kehidupan di serabut - serabutnya.
Namun,
Besok atau lusa yah?
Maka biarkan air mata kering
hari ini.
Biarkan tawa disimpan pada peti
Terkunci bersama kasih
dan mataku adalah ketakutan
Pesimistik.
dan bila esok atau lusa telah tiba,
Kubawakan poci, teh dan bau kambojanya.
Kuceritakan kebahagiaan itu disana
di atas sepi lahat memerah tanah
Setiap keping pada senyuman,
kujahit untuk kau gunakan sebagai gaun
pesta yang gemerlap.
dan mari kita rayakan...