Mohon tunggu...
Tirta Adithiya nugraha
Tirta Adithiya nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - sedikitpi mahanganggur

bercita - cita menjadi elit global dan penerbang roket

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu dan Kakak

26 Oktober 2020   16:51 Diperbarui: 26 Oktober 2020   17:03 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibuku ajarkan; hormati yang tua,
Tundukkan kepalamu dasar kau botak!
dia berpesan, bertuturlah yang etika
jangan lihat mataku, etikamu buruk!

Ibuku mengingatkan; berbuat baiklah kepada sesama
Kuberikan kau lima ratus perak, pergi!
karena tindak baik dibalas baik jua
kembalilah dengan sebungkus rokok atau mati!

Tuntutlah ilmu hingga jantungmu berhenti berdetak
Berorganisasilah kalian, jangan jadi kupu - kupu!
tesesatmu di hutan, bertanyalah petunjuk
Jangan banyak bertanya botak, berproseslah dahulu!

Hati - hatilah atas orang asing, Nak. Jangan sampai kau terlena
Sejarah mencatat: kita agen perubahan, robohkan otoriter, turun melawan!
kata Ibu lagi, kau harus peka terhadap segala tipu daya

karena kau adalah gadis perawan
kupunya buku bagus untuk kau pinjam
maka jagalah hati dan kehormatan
akan kubawakan ke kosanmu, Dek. nanti malam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun