Dari gambaran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa apapun model yang diterapkan yaitu Demosi, Rotasi ataupun Promosi tujuan akhirnya adalah manfaat yang optimal buat organisasi.
Namun dalam prakteknya, beberapa model tersebut dapat diimplementasikan secara upnormal atau diluar dari tujuan pengelolaan SDM yang benar yaitu mengoptimalkan potensi untuk mendukung keuntungan perusahaan atau organisasi.
Bagaimana penerapan atau implementasi yang upnormal tersebut?
Ada strategi Rotasi yang sebenarnya bermaksud demosi. Bentuk dari model ini adalah merotasikan seseorang ke jabatan atau posisi lain namun jabatan atau posisi baru itu tingkatnya lebih rendah. Untuk menyiasati agar tidak dikaterogikan Demosi maka terkait penghasilan pokok atau upah pokoknya ditetapkan sama dengan posisi sebelumnya, hanya tunjangan dan fasilitas fasilitas lainnya lebih rendah dari posisi atau jabatan sebelumnya berdasarkan pada tingkatan jabatan baru yang ditetapkan.
Ada lagi strategi Promosi yang sebenarnya bermaksud menyingkirkan seseorang dari posisi tertentu, atau istilah umumnya adalah "Promosingkir". Strategi ini adalah seolah olah mempromosikan seseorang pada posisi baru dengan memberikan kesejahteraan atau fasilitas yang lebih dibanding posisi sebelumnya namun kewenangan dan peran yang bersangkutan dalam perusahaan atau organisasi dibuat menjadi tidak berarti sehingga seolah olah mendudukan yang bersangkutan dalam menara gading dan hanya menjadi penonton saja dari aktivitas aktivitas penting perusahaan.
Itulah sekilas tentang pengelolaan SDM yang disebut MUTASI, sesuatu yang konsepnya baik dan ideal namun masih ada peluang untuk membuat modifikasi modifikasi sesuai kebutuhan yang ada.
Selamat menikmati kesuksesan.......
Nantikan tips tips selanjutnya tentang Manajemen SDM
Salam.......