Mohon tunggu...
Tiphanny Aurumajeda
Tiphanny Aurumajeda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ibu dari dua anak, memiliki profesi sebagai pengajar di salah satu sekolah tinggi di bandung. Travelling adalah bentuk hiburan wajib untuk melepas penat dari segala aktivitas rutin.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mendeteksi Perkembangan Anak Lewat Coretan Tangannya

11 Februari 2023   09:38 Diperbarui: 11 Februari 2023   09:41 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membuat coretan yang dilakukan oleh anak-anak adalah hal yang sudah lumrah. Hal ini biasa terjadi ditahap perkembangan setiap anak. Tapi mungkin tidak banyak yang tahu, bahwa sebuah coretan yang dibuat oleh anak-anak bisa jadi memiliki sebuah arti. Bahkan setiap bentuk coretan yang ia buat menentukan fase perkembangannya.

Setiap anak memiliki periode evolusi dalam membuat sebuah gambar. Mengutip dari buku Roselino Davido yang berjudul mengenal anak melalui gambar, mengatakan bahwa setiap usia menandakan tahapan jenis gambar tertentu. Gambar yang dibuat anak-anak berkembang, mengikuti tahap-tahap perkembangan kecerdasan mereka. 

Hal ini terjadi juga kepada anak pertama kami, Naura. Sejak kecil, kami melihat darah seni rupa dari ayahnya seolah-olah sudah berada didalam dirinya. Dia selalu tertarik pada media pensil dan kertas sejak dini. Bahkan semenjak kami menempati rumah pertama kali, tembok yang bercat putih sudah penuh dengan coretan-coretan kecil beberapa hari setelahnya.   

Foto diatas adalah foto yang kami ambil satu bulan setelah kami pindah rumah. Walaupun perabotan rumah tangga kami memang masih kosong, tapi tembok bercat putih dirumah kami sudah mulai digoresi coretan-coretan anak kami. Disini naura masih berumur 20 bulan. Namun ketertarikan ia terhadap media pensil sudah sangat besar. 

Coretan yang dibuat masih dalam bentuk garis vertikal dan horizontal saja. Warna yang ia pergunakan juga belom berfariatif. Ia hanya menggunakan satu warna saja dalam membuat coretan, meskipun disini kami sudah memberikan beberapa pensil warna. Naura biasa membuat garis vertikal ataupun horizontal tanpa putus. 

Menurut Davido dalam bukunya mengatakan anak yang hidupnya senang akan menarik garis kuat dan cenderung menghabiskan hampir semua bagian media gambar. Periode ini dinamakan periode tulisan "ceker ayam". Periode ini terjadi karena anak berusaha meniru tulisan tangan orang dewasa. Setidaknya anak yang berhasil melewati periode ini, ia sudah bisa menggengam pensil dengan baik.

Kami merasa, Naura memiliki kebahagiaan tersendiri ketika ia sedang melakukan aktifitas coretannya. Bahkan media kertas bagi dia seolah tidak cukup. beberapa kali kami memberikan kertas HVS untuk media membuat coretan, tapi hasilnya justru coretannya tidak sebaik ketika ia buat di tembok. Alhasil kami sepakat untuk membiarkan Naura mencoret-coret seluruh dinding yang ada dirumah kami sesuka hatinya.

Dampak dari kami membebaskan Naura mencorat coret dinding, ternyata visual gambar yang ia buat semakin berkembang.

Dokumentasi Pribadi 
Dokumentasi Pribadi 

Ini coretan yang ia buat ketika sudah memasuki usia 3 tahun. Disini ia sudah mulai membuat berbagai macam jenis garis. Ia mulai menggunakan titik dan garis lengkung didalam coretannya. Disini juga ia sudah mulai menggunakan beberapa warna didalam coretannya. Naura cenderung menggunakan warna-warna cerah. Anak-anak membubuhkan warna dengan dua cara, yakin dengan cara meniru alam atau dengan mengikuti alam bawah sadarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun