Mohon tunggu...
indra
indra Mohon Tunggu... Wiraswasta - karyawan malas yang ingin merdeka dan punya usaha sendiri

benar menurut saya, benar menurut anda, dan kebenaran sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Nikah Muda

21 Mei 2019   09:55 Diperbarui: 21 Mei 2019   10:06 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

puasa sudah lewat 15 hari, berarti tinggal 15 hari lagi lebaran menjelang, bersamaan dengan itu pula satu demi satu kawan mengabarkan bahwa mereka akan segera melepas masa lajang mereka, melakukan ritual suci pernikahan. yang cukup dikagetkan adalah bahwa secara hitungan umur masih tergolong muda, tapi kalo sudah bertemu jodoh, keduanya cocok, orang tua merestui, budget mencukupi, tunggu apalagi?

fenomena nikah muda sebenarnya bukan perkara baru, semenjak dari zaman siti nurbaya sampai zaman milennial selalu saja banyak terjadi nikah muda,  bedanya kalau zaman dahulu dijodohkan atau dipaksa nikahkan oleh orang tua, kalau sekarang lain ceritanya. bila kita tarik hitungan tahun sesudah menjamurnya media sosial antara tahun 2009-sekarang, sedikit banyak menikah muda banyak dipengaruhi oleh media sosial yang berawal dari seorang mualaf bernama felix siauw.

media sosial menjadi panggung besar gerakan menikah muda. dicatut dari laman law-justice Setidaknya sejak 2012 pesan Felix Siauw soal larangan berpacaran dan ajakan menikah muda sudah banyak berseliweran di platform media sosial seperti twitter dan facebook. Dakwahnya dengan mudah dapat diakses siapa saja lewat medsos.

Kemudian, pada 2013, ia menerbitkan buku berjudul Udah Putusin Aja yang sontak menjadi salah satu bestseller di Indonesia. Felix, seorang mualaf yang dianggap sebagai Islamic inspirator pun rajin mengunggah isi kitabnya  lewat medsos. Penggalan paragraf dalam bukunya seperti: "Pasangan yang baik datang dari awal yang baik", "Tidak akan pernah bertemu lelaki yang baik agamanya dan saleh dalam ibadahnya dengan jalan maksiat bernama pacaran" atau "Pernikahan yang diawali dengan pacaran ibarat orang berharap kebaikan, tapi sudah memulainya dengan keburukan" gampang ditemukan di dunia maya.

tapi sebagai manusia yang menggunakan pikiran dan merasakan realita hidup sehari hari, bukankah kita harus berpikir masak masak sebelum melangkahkan kaki ke jenjang pernikahan apalagi di usia muda. tak perlu kebanyakan teori kelebihan menikah muda bla bla bla, lihatlah yang terjadi pada temanmu, tetanggamu, saudaramu, banyak yang belum siap secara mental maupun ekonomi, usia muda dan pikiran yang pendek terkadang malah menimbulkan banyak sekali masalah, kekerasan dalam rumah tangga, dan  penelantaran yang berakhir dengan perceraian.

menikah memang baik, itu sunnah rosul sebagai upaya manusia menggapai kebahagiaan dan meneruskan keturunan, tapi alangkah baiknya jika menikmati masa muda dulu, touring keliling jawa, tamatin kuliah dulu, dan tentunya persiapan finansial yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun