Mohon tunggu...
Tinta Digital
Tinta Digital Mohon Tunggu... Administrasi - Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Tinta Digital adalah karya asli Kelas Cyber Journalism Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015 FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin . Semoga menjadi inspirasi buat pembaca

Selanjutnya

Tutup

Money

Wanginya Desa Sentra Penghasil Kembang

13 November 2018   06:06 Diperbarui: 5 Desember 2018   21:20 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani kembang sedang memanen kembang melati (dokpri)


Sejak puluhan tahun silam, Desa Labuan Tabu tidak hanya dikenal sebagai desa penghasil benih padi, namun juga dikenal sebagai sentra penghasil kembang terbesar di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Di sepanjang jalan desa, kiri dan kanan, mata akan dimanjakan oleh hamparan kembang yang tumbuh subur di ladang dan pekarangan rumah warga.

Hasil panen kembang melati, kembang kenanga, kembang mawar dan beberapa kembang lainnya yang melimpah disepanjang tahun menjadi berkah bagi perekonomian utama warga yang memang sebagian besar berprofesi sebagai petani kembang secara turun temurun dari orangtua.

Hasil panen kembang melati dan mawar (dokpri)
Hasil panen kembang melati dan mawar (dokpri)
Kembang akan dipanen setiap pagi, dan kemudian didistribusikan oleh warga kepada para konsumen dari Martapura, Banjarbaru, Banjarmasin, bahkan Banyu Irang dan sekitarnya yang biasanya mendatangi rumah petani secara langsung. Selain dijual becurah atau pergelas untuk berbagai kebutuhan, salah satunya ziarah kubur, dibeberapa petani yang memiliki keahlian, hasil panen juga dianggap telah menciptakan peluang usaha lain sebagai industri turunannya yaitu usaha meronce atau merajut kembang sesuai pesanan. 

Umumnya digunakan untuk pelengkap riasan pengantin, bemandi-mandi tujuh bulanan, payung kambang, maulid, pita dan kalung untuk menyambut tamu pejabat. Untuk harga kembang becurah seperti mawar yaitu Rp. 200/kuntum, melati Rp. 1.000/gelas dan kenanga Rp. 1.500/100 kuntum, sedangkan untuk harga kembang yang dironce yaitu bervariasi, satu setnya sekitar Rp. 100.000- Rp. 250.000 berdasarkan tingkat kesulitan pesanan dan tergantung harga jual kembang-kembang yang digunakan.

Jika Anda tertarik ingin membeli kembang dengan harga terjangkau, langsung saja datang ke petani kembang di desa yang terkenal sangat wangi, yaitu Desa Labuan Tabu. (Nindita DS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun