Mohon tunggu...
Tinniyah Asmuni
Tinniyah Asmuni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai hujan, seni sastra dan drama, musik, olahraga. Suka melamun membayangkan avatar dan doraemon adalah sahabatnya. Sesekali menulis sebagai tanda bahwa dirinya masih layak disebut manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menit yang Tak Pernah Usai

4 Maret 2023   19:55 Diperbarui: 4 Maret 2023   20:00 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menit yang tak pernah usai. Seperti senyummu tetiba biru.

Perempatan kota kala itu.

Tepat saat jantung mu degup namaku. 

Ah, apa sebaliknya?!

Langit puasakan seluruh jemu. Bunga mekar bermula dari senyummu.

Menit yang tak pernah usai. Saat seluruh kamu menjadi aku.

Ah, atau sebaliknya?!

Samudera tak sedalam tatapanmu. Riuh gelombang di dadaku, menyeru, kamu angka keberuntungan ku.

Menit yang tak pernah usai. Kutitip kenangan semu di jantung waktu.

Suatu saat ingin kukembali tanpa rasa sedih lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun