Mohon tunggu...
Tini Siniati Koesno
Tini Siniati Koesno Mohon Tunggu... Human Resources - fokus kepada Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Inovasi dan Standar Instrumen Pertanian

bekerja di Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bertani Itu Hebat, Menjadi Petani Itu Keren, Amalannya Menembus Langit

31 Agustus 2021   02:10 Diperbarui: 31 Agustus 2021   02:29 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pertanian RI, SYL Membuka Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Pertanian Secara Off Line di batangkaluku dan Diikuti Peserta Selindo Secara On line

"Petani tak boleh berhenti tak boleh takut tapi juga tidak boleh takabur dan jengah".  "Kita  gunakan akal, Covid-19 harus berjalan bersama kita untuk jalankan tugas bersama untuk pembangunan pertanian, guna mencukupi pangan 273 juta jiwa secara berkelanjutan".  

Itulah semangat yang dikobarkan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Syahrul Yasin Limpo, SH., MH. Atau yang biasa disebut SYL, dihadapan para prajurit baret merahnya Kementerian Pertanian, yaitu para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).  Kala itu disampaikan Beliau dalam rangka Pembukaan Sertifikasi Kompetensi (SerKom) Penyuluh Pertanian THL-TBPP di BBPP Batangkaluku secara off line dan diikuti oleh peserta lain seluruh Indonesia secara online pada 02 Agustus 2021.  Walau sudah sebulan lalu disampaikan, namun kobaran semangat itu tak pernah padam hingga kini, seiring dengan kegiatan SerKom Penyuluh sekitar sebelas ribu THL-TBPP yang juga masih berjalan hingga kini.

Dalam sambutannya, Mentan SYL seolah mengajak prajurit baret merahnya untuk lebih membuka wawasannya dan memahami tentang Covid-19.  "Apa ada referensi yang paling sukses utk cegah covid...."  "Dan kapan berhenti, tidak ada yang tahu...tapi ...bisa ditekan melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat dalam menjalankan tugas keseharian yang terus berjalan dan tidak boleh berhenti"

Lebih lanjut dalam sambutan Beliau: "Indonesia negara terbesar ke 4 setelah China dan Amerika".  "Pertanian adalah lapangan kerja, pertanian adalah sumber pendapatan dan sumber ekonomi masyarakat".  "Produk pertanian dapat mengasilkan bahan baku farmasi, nutrisi, energi".  "Hasil pertanian juga bisa mengguncangkan keamanan negara manakala produktivitas tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya".  "Oleh karena itu, pekerjaan sektor Pertanian amalnya menembus langit karena pekerjaan yang mendatangkan amal jariyah untuk penuhi hajat orang banyak".

Pembukaan SerKomp. Secara Off Line di BB.Pelatihan Batangkaluku
Pembukaan SerKomp. Secara Off Line di BB.Pelatihan Batangkaluku

Pembekalan Materi SerKomp. oleh Ka. BPPSDMP
Pembekalan Materi SerKomp. oleh Ka. BPPSDMP

Untuk mencapai keberhasilan pembangunan pertanian, salah satu penentunya adalah penyuluh pertanian yang ada di lapangan hidup berdampingan dengan para petanianya dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani.  Oleh karena itu menjadi penyuluh pertanian harus memiliki pengakuan yang terstandarisir Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai Penyuluh Kompeten, melalui Sertifikasi Kompetensi Penyuluh. Landasan hukumnya adalah Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep 42/Men /III/2008.  Lebih lanjut, dikatakan bahwa: "Mereka  itu adalah tim kopasusnya dan penembak jitunya".  "Maka, jangan main-main dengan 11 ribu personil P3K untuk mendapatkan haknya agar menjadi pegawai organik.

Ada 3 hal kompetensi frame: 1)  intelektualnya terisi dengan ilmu pertanian yg didapat dari sekolah dan mencari dari referensi;  2) mampu melakukan tata kelola di hulu dan hilir pertanian; 3) perlu mengetahui regulasi, kepada siapa harus melakukan koordinasi, memilih mitra;  4) mampu memitrakan petani dengan pemasaran.  Dalam kondisi seperti sekarang ini menjadi profesi penyuluh tidak boleh gabtek.   Harus punya bloger, Floger, twiter, Instagram sebagai media komunikasi dan mencari informasi inovasi pertanian.  petani di desa, menaru harapan besar kepada para penyuluh sebagai sumber informasi dan alat dinamisator.  Pesan terakhir Mentan SYL: "Target kedepan, tidak ada penyuluh yg tidak menyalurkan KUR.  Harus bisa menyalurkan KUR 5-7 miliar".  Perlu diketahui bahwa KUR itu bukan dana Bank, tapi dana pemerintah yang dikucurkan untuk modal usaha petani.  Sudah 55 T dana tersalurkan ke petani melalui KUR, namun 0,3 % yang macet.  Bandingkan, Swasembada jaman orde baru dapat terlaksana dengan baik.  Harusnya sekarang bisa lebih baik lagi, karena difasilitasi modernisasi dan digitasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun