Mohon tunggu...
Tini Siniati Koesno
Tini Siniati Koesno Mohon Tunggu... Human Resources - fokus kepada Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Inovasi dan Standar Instrumen Pertanian

bekerja di Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Nature

Urban Farming Surabaya Siap Kembangkan Ayam KUB Untuk Substitusi Pangan Sumber Protein Hewani

4 Agustus 2020   21:00 Diperbarui: 5 Agustus 2020   09:56 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rahmad Kodariawan, SP., MM., Kabid Produksi Pertanian-Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya (dokpri)

Pangan adalah hal yang paling hakiki dibutuhan untuk setiap Warga Negara Indonesia. Siapapun kita, mempunyai hak yang sama untuk bisa mengakses pangan. Menuntut ketersediaannya yang harus selalu ada setiap saat, dalam jumlah yang cukup kuantitas maupun kualitas (keseimbangan ketersediaan pangan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral), disebut juga sebagai ketahanan pangan.

Suatu gerakan ketahanan pangan sejatinya dimulai dari gerakan Family Farming.  Suatu gerakan di setiap rumah tangga yang menharuskan menggunakan lahan pekarangan di sekitar rumah dioptimalkan memproduksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. 

Tanpa kecuali untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga rumah tangga di perkotaan, atau yang disebut sebagai urban farming, yang merupakan miniatur usaha pertanian di kawasan perkotaan, seperti kota Surabaya.

Kota Surabaya, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) telah banyak mengembangkan kelompok-kelompok Urban Farming, yang didominasi oleh tanaman hortikultura: sayuran dan buah-buahan. 

Bahkan di masa pandemi Covid-19, sekitar bulan Mei-Juni 2020, Walikota Surabaya, Ibu Risma menginstruksikan untuk mengoptimalkan lahan-lahan tidur yang ada, di sekitar perkantoran, pengembang perumahan, bantaran sungai.  

Bahkan kota Surabaya itu, masih memiliki Taman Hutan Raya di beberapa kecamatan agar dioptimalkan dengan menanam tanaman pangan. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mengantisipasi prediksi akan terjadi kekurangan pangan di masa Pandemi yang tak kunjung usai.

Hasil identifikasi lahan yang dapat dioptimalkan untuk sumber pangan sekitar 39.478 meter persegi atau sekitar 3,95 hektar, yang ditanami dengan: jagung, singkong/ketela pohon, ketela rambat, dan talas. 

Bahkan untuk daerah yang bukan perkampungan padat memungkinkan untuk mengembangkan ternak yang mudah dilakukan oleh masyarakat awam, misal unggas atau ayam, sebagai pangan sumber protein.

Mendukung Urban Farming yang mengarah pada pengembangan miniatur pertanian di kawasan perkotaan, kota Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian siap mengembangkan ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB). 

Diawali dengan bantuan DOC ayam KUB dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur sebanyak 300 ekor, DKPP Kota Surabaya bertekad untuk mengembangkannya secara serius. Tujuan yang hendak dicapai adalah selain sebagai pemenuhan kebutuhan pangan sumber protein, juga sebagai sarana edukasi masyarakat praktisi pertanian dan anak sekolah, serta perguruan tinggi.

Seperti diketahui bahwa DKPP kota Surabaya memiliki Miniagro yang merupakan wadah bagi masyarakat perkotaan untuk menambah pengetahuan dibidang pertanian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun