Para pelajar sekolah dan mahasiswa universitas belum berpikir lebih jauh mengenai masa depan mereka, pada umumnya. Â Sekali lagi, pada umumnya mereka belum berpikir mengenai akan jadi apa di masa depan nanti? Remaja dan anak-anak muda baru sebatas berpikir bagaimana caranya lulus ujian dan lulus sekolah. Padahal lulus sekolah atau universitas hanyalah awal dari babak baru dalam kehidupan ini. Apa setelah lulus, biasanya masih menjadi misteri besar.
Proses transisi ini sejatinya harus disadari anak-anak muda sedari dini. Ketika mereka di sekolah menengah atas, universitas mana yang harus dituju dan jurusan pendidikan apa yang akan diambil akan menentukan masa depan mereka sendiri.Â
Tidak bisa hanya mengandalkan, ah yang penting universitas negeri, ah yang penting kedokteran, ah yang penting jurusannya cepat diterima kerja.Â
Untuk hal yang terakhir disebutkan tentu saja lumrah bagi sebagian besar masyarakat sekarang ini, apa orientasi kita kalau bukan bekerja dan menghasilkan uang banyak?
Setelah universitas, lulus dengan nilai luar biasa bagus, lalu apa selanjutnya? Bekerja? Di mana? Pekerjaan seperti apa yang akan anak-anak muda ini lakoni? Bekerja di kantor? Kalau jurusan yang diambil ilmu akuntansi, ekonomi atau keuangan atau paling tidak manajemen perkantoran mungkin masih masuk akal.Â
Jurusan pertanian, kerja di bank? Jurusan kedokteran, bekerja jadi marketer? Terdengar tidak nyambung. Tapi kalau sudah terlanjur, mau dibilang apa. Saya toh punya teman sekantor yang lulus dari sekolah keperawatan tapi ujung-ujungnya jadi guru bahasa Inggris.Â
Lalu apa yang harus dilakukan anak-anak muda Indonesia dalam menghadapi proses transisi dari siswa sekolah/mahasiswa universitas ke dunia kerja? Merencanakan masa depan sedari dini.Â
Mau jadi apa mereka di masa depan nanti. Tidak bisa selamanya kita menjadi siswa/mahasiswa yang hanya makan bangku sekolahan.Â