Mohon tunggu...
Sony Kusumo
Sony Kusumo Mohon Tunggu... Insinyur - Menuju Indonesia Surplus

Sony Kusumo merupakan pengusaha yang peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Plus Minus Program TIK Kementrian Pendidikan

9 Agustus 2021   05:16 Diperbarui: 10 Agustus 2021   11:00 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pelajar kita terpaksa semua mengunakan Google drive tambahan Karena storage nya kurang, otomatis menjadi terpesonalise Oleh Google. 

Sehingga apapun yang pelajar kita lakukan, kebiasaan dll akan direkam Google. Ini sangat berbahaya untuk generasi Kita kedepannya karena Bisa menjadi bumerang bagi Pertahanan dan kebudayaan Negara Kita.

Belum lagi Demografi Indonesia yang belum memiliki jaringan internet yang merata. Dengan penerapan akses Apps dan penyimpanan harus via Google cloud artinya para pelajar harus menggunakan jaringan internet yang mumpuni jika ingin mengakses program Dan data. ( Fakta di lapangan tidak memungkinkan ).

Alasan pembelian tambahan storage Google cloud disebut juga karena Kemendikbud nantinya bisa melakukan monitoring. Dimana Google akan memfasilitasi free software applikasi  yang berguna untuk Client Device Monitoring (CDM), sehingga akan terus ada pengawasan.

Tentu kembali menimbulkan pertanyaan baru, kenapa tidak kita pakai sofware anak negeri saja ? Atau banyak penyedia aplikasi sistem monitoring kontrol, mulai dari yang berbayar sampai yang gratis, tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan dan pasti jatuhnya lebih murah. 

Bayangkan US$ 38 X 500.000 unit berapa ?. Jika mengunakan software monitoring yg berbayar dalam negeri misalnya harganya pasti tidak sampai 2 milyard rupiah atau yang Bersifat open source atau gratis juga banyak di pasar.

Karena ini menyebabkan keuntungan Dan ketergantungan kepada Google Dan  akan meyebabkan Pemborosan Devisa dari program laptop Kemendikbud. Bayangkan saja satu siswa bisa mengeluarkan dana 38 dollar US untuk pembelian Google drive.

Spec Laptop Dan Pembelian Google cloud Upgrade harus segera dievaluasi!

Jangan sampai niatnya sudah baik, tapi malah rugi karena masukan yang salah. 

Semua harus dipikirkan ulang Dan yang pasti , Kita bangsa Indonesia harus bisa lebih selektif Dan Creative dalam memlih Serta mempertimbangkan effect Dan permasalahan yang Akan di hadapi di lapangan Dan kedepannya.

Menaikan storage itu bukan barang yang mahal, sebagai contoh flashdisk yang 128GB saja harganya paling  100 ribu rupiah. Bandingkan dengan 38 dollar US yang jika dalam kurs 14.000 rupiah mencapai 532 ribu rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun