Mohon tunggu...
Sony Kusumo
Sony Kusumo Mohon Tunggu... Insinyur - Menuju Indonesia Surplus

Sony Kusumo merupakan pengusaha yang peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pria Tionghoa di Balik Ratusan Motif Batik Indonesia

1 Juli 2021   19:39 Diperbarui: 1 Juli 2021   19:58 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sejak tahun 2009, batik telah dinobatkan sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). Tak hanya sebagai warisan budaya, lebih mendalam lagi batik bermakna sebagai identitas bangsa Indonesia karena memiliki unsur keragaman kultur budaya, norma, maupun adat istiadat.

Terkait itu, rupanya ada sesosok Tionghoa yang disebut sebagai pelopor batik Indonesia. Saking menariknya, sosok itu sempat muncul sebagai Google Doodle pada Selasa, 11 Mei 2021, sesuai dengan tanggal kelahirannya.

Siapakah dia?

Dia adalah Go Tik Swan yang juga dikenal sebagai K.R.T Hardjonagoro dengan gelar panembahan dari Pakubuwono (PB) XII. Dimana panembahan sendiri merupakan gelar tertinggi bagi seseorang di luar keluarga keraton.

Melihat berbagai kepandaiannya di berbagai aspek tak mengherankan bila ia mendapat gelar tersebut. Bagaimana tidak, budayawan Jawa itu mampu menari, membatik, bahkan menjadi empu keris pula.

Di usia mudanya, putra sulung dari keluarga Tionghoa di Surakarta ini, sempat berkuliah di jurusan ekonomi UI (Universitas Indonesia). Sayangnya ia memilih berhenti dan pindah jurusan ke Sastra Jawa.

Dari situlah, Tik Swan mulai dikenal sebagai penari Jawa Alusan. Dan pada tahun 1955, Tik Swan pernah berkesempatan untuk menari di Istana Negara, tepatnya pada peringatan Dies Natalis UI.

Dirinya menampilkan tarian klasik Jawa bergaya Solo bernama Gambir Anom. Ternyata pementasan itu berhasil membuat Presiden Republik Indonesia, Soekarno terkagum-kagum.

Lantas ia berkenalan dan tanpa segan Bung Karno pun menjadikannya sebagai staf ahli kebudayaan. Dua tahun berselang, Tik Swan diminta untuk menciptakan batik Indonesia dan ia pun menyanggupinya.

Ia menggabungkan karakter batik dari tiga area, yakni Solo, Yogya, dan Pesisiran ke dalam sebuah batik Indonesia. Tak cuma itu, ada sekitar 200 motif batik Indonesia yang diciptakannya semasa hidup.

Dalam banyak karyanya, Tik Swan memadukan multi warna antara hitam dan cokelat yang mendominasi batik Solo serta warna cerah dari wilayah Pesisir. Sebenarnya batik bukanlah hal asing bagi Tik Swan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun