Mohon tunggu...
Timoty Nathaniel
Timoty Nathaniel Mohon Tunggu... Freelancer - panggil timi aja

masih newbie,mon maap kalo jelek

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapkah Kita dengan Kebebasan Berkomunikasi?

20 Februari 2020   13:01 Diperbarui: 20 Februari 2020   13:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Teknologi sudah semakin maju,dari era industri 1.0 di mana mesin bertenaga uap baru ditemukan,sampai saat ini kita sudah memasuki industri era 4.0yang sudah memanfaatkan kecerdasan buatan (Arificial Intelegent).Begitu pesatnya teknologi sampai-sampai seluruh bidaang dalam kehidupan kita ini tidak bisa lepas dari teknologi itu sendii.

Dari mulai transportasi, kuliner, hiburan,semuanya dilibas oleh kemajuan teknologi.Komunikasi pun tak luput dari libasannya. Tanpa kita sadari,cara kita berkomunikasi saat ini telah bergeser dari cara konvensional ke arah yang digital.

 Yang tadinya kita perlu bertatap muka atau menggunakan surat yang membutuhkan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan hanya untuk mengirimkan sebuah pesan. Kini,proses itu sudah jauh lebih cepat,pesan yang ingin kita sampaikan itu bisa sampai ke alamat tujuan hanya dengan satu sntuhan jempol kita dan orang itu sudah bisa menerima pesan yang kita sampaikan.

Kemudahan  dalam berkomunikasi ini juga mempermudah kita dalam berhubungan dengan banyak orang.Adanya sosial media membuat setiap kita bukan hanya dapat berkomunikasi,namun jga dapat mengekspresikan dan menyiarkan diri kita ke dunia melalui media digital.Tidak bisa dipungkiri,setiap kita saat ini sangat terbantu dengan keberadaan sosial media seperti instagram,Youtube,Twitter,Facebook,dan lainnya.Baik untuk hiburan semata,atau menjadi mata pencaharian.Namun,keberadaan sosial media ini seperti pedang bermata dua.Memang banyak sekali keuntungan yang dihasilkan dari sosial media ini,namun,apakah penggunanya sudah siap dengan kemudahan dan kebebeasan berkomunikasi tersebut?

Seperti teori dari seorang ahli ilmu komunikasi,Harlod Laswell.Ia berpendapat bahwa,suatu proses komuniikkasi dapat berjalan dengan baik ketika kita dapat memenuhi pertanyaan 'Who,says What in what channel,to whom with what effect (Siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa)".Menurut saya,kebanyakan pengguna sosial media saat ini belum bisa menjawab pertanyaan itu dengan lengkap.Mungkin mereka tahu apa dan kepada siapa  pesan itu akan mereka sampaikan.Namun,mereka lupa apa saluran dan apa efek yang akan ditimbulkan dari penyampasa tersebut.Di Indonesia,aksiksi perundungan melalui media digital saat ini sudah semakin marak dan sudahbahkan  memakan sejumlah korban jiwa.

Menurut saya pribadi,semakin mudah dan bebasnya kita berbicara di internet,harus disertai dengan kedewasaan kita dalam berpendapat.Setidaknya ,penuhilah terlebih dahulu pertanyaan oleh Laswell tadi.

Sumber:

www.Google.com

www.Wikipedia.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun