Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... Konsultan - OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Filsafat | Climate Justice and DRR

Penulis adalah praktisi Pengurangan Risiko Bencana dan Pengamat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mencegah Efek Domino Kasus George Floyd di Indonesia

6 Juni 2020   07:27 Diperbarui: 6 Juni 2020   19:33 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang Afrika-Amerika memiliki banyak pekerjaan rendah (non-skilled job) yang paling rentan terhadap resesi ekonomi akibat tekanan persoalan pandemi covid-19. 

Ketimpangan di Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dalam proses pembangunannya secara geografis tentu memiliki tantangan lebih berat untuk mempersempit kesenjangan wilayah (regional disparities) dibanding negara Amerika atau negara di benua lain.

Ketimpangan rasial (racial inequalities) merupakan tantangan terberat di Amerika saat ini (The Economist, June 2020), yang telah memicu kerusuhan berbasis isu rasial pasca-kematian George Floyd. 

Sementara itu tantangan terberat Indonesia adalah tingginya kesenjangan (disparitas) pembangunan dan kesenjangan antarwilayah yang berimplikasi pada kesenjangan sosial-ekonomi serta taraf kesejahteraan rakyat.

Kesenjangan antar wilayah ini menggambarkan perbedaan intensitas pembangunan (OECD, 2003), sekaligus kinerja ekonomi dan tingkat kesejahteraan (ILO, 2002) di wilayah-wilayah tersebut dalam satu negara. 

Wiliamson (1965) menyampaikan satu model untuk mengukur tingkat ketimpangan pembangunan antar wilayah melalui indeks Williamson yang digunakan Indonesia. Indeks Williamson dengan model Vw (weighted index terhadap jumlah penduduk) dan Vuw (un-weighted index) cukup representatif untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan per kapita suatu negara pada waktu tertentu. 

Indeks ini jika mendekati nol (0) berarti sangat merata dan jika mendekati satu (1) berarti sangat timpang. Saat ini kesenjangan antar wilayah di Indonesia masih tinggi, khususnya kesenjangan pembangunan antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur
Indonesia (KTI). 

Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) KBI sangat dominan dan tidak pernah kurang dari 80 persen terhadap PDB Nasional untuk periode waktu 30 tahun (1986-2016).

Kontribusi tersebut memang tidak otomatis mencerminkan dan berkorelasi langsung pada tingkat kesejahteraan rakyat seperti disampaikan Lincolin Arsyad (1999) bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak cukup signifikan manfaatnya dalam memecahkan masalah kemiskinan. 

Indonesia saat ini memiliki 415 kabupaten, 1 kabupaten administrasi, 93 kota, dan 5 kota administrasi di 34 provinsi. Ada 122 kabupaten yang termasuk daerah tertinggal. Tingginya kesenjangan antar wilayah ini berimplikasi pada tingginya potensi gangguan stabilitas keamanan wilayah yang mungkin dipicu oleh kecemburuan sosial..

Sensitivitas Isu Antar Agama
Hal lain yang sangat sensitif di Indonesia dan beresiko tinggi untuk terjadinya kerusuhan adalah soal isu antar agama. Pemahaman keberagamaan yang lebih mendalam dan inklusif serta toleran masih perlu dikuatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun