Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... Konsultan - OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Filsafat | Climate Justice and DRR

Penulis adalah praktisi Pengurangan Risiko Bencana dan Pengamat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Money

Teriakan "Mayday" Pengusaha dan Pekerja

8 Mei 2020   17:53 Diperbarui: 8 Mei 2020   18:13 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: app.hedgeye.com

Hari Buruh yang lebih dikenal sebagai "May Day" dirayakan di seluruh dunia tanggal 1 Mei 2020 terasa berbeda dan sarat makna.

Pekerja dan pengusaha bersama teriakan mayday, mayday, mayday.

Sejarah May Day dimulai sebagai peringatan Hari Pekerja Internasional dicetuskan saat para aktivis sosial berkumpul di Amsterdam pada tanggal 18 Agustus 1904 untuk menggelorakan semangat bersama memperjuangkan hak para pekerja di seluruh dunia.

Namun tradisi perayaan di awal Mei ini sebetulnya juga perayaan hari memasuki musim Semi di berbagai negara Eropa seperti Estonia, Finlandia, Yunani, dan Perancis yang telah berlangsung sejak abad pertengahan.

Italia menyebut May day dengan "Calendimaggio" atau "cantar maggio" sebagai hari datangnya musim semi. Musim dimana banyak keindahan dengan bunga bermekaran sebagai lambang harapan dan kebahagiaan.

Namun perayaan "May Day" 2020 kali ini berbeda dengan gambaran itu semua.

May Day digantikan dengan teriakan bantulah dan tolonglah kami "Mayday, Mayday, Mayday".

Pada tahun 1912, Konvensi Radiotelegraphic International di London memilih Kata Mayday sebagai kode emergensi dan mirip dengan ungkapan bahasa Perancis m'aider yang berarti "ayo bantu aku".

Mayday sebagai kode morse keadaan bahayapun dipilih kode ". . .- - - . . ." (tiga titik, tiga garis, tiga titik) tidak mewakili bahasa apapun namun hanya untuk memudahkan penyampaian dan pengiriman pesan.

Pandemi Covid 2020 telah berdampak sangat luas di dunia usaha dan industri sedunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun