Oleh praktik-praktik hidup seperti ini --ternyata hal yang kita sangka utopia, bisa terwujud di sini--, komunitas luar menduga-duga ideologi masyakat Noiva do Cordeiro. Ada yang menilai mereka anarko, ada yang menilai mereka komunis, fabianis, dan lain-lain.
Tetapi masyarakat Noiva do Cordeiro mengakui mereka bukan semua itu. Mereka hanya hidup berprinsip kecantikan ... dan kecantikan selalu hadir di balik cinta pada sesama.
# Pernah Bikin Heboh Jagat Raya
Pada Agustus 2015, dunia sempat heboh dengan percakapan tentang Noiva do Cordeiro. Itu gara-gara koran The Telegraph memuat wawancara dengan Nelma Fernandes (saat itu 23 tahun), warga Noiva do Cordeiro, bahwa mereka, para perempuan Noiva do Cordeiro sedang mencari kekasih untuk dijadikan suami.
Syaratnya mudah saja: tidak berpaham patriarkis; bersedia melakukan kerja domestik (memasak, membersihkan rumah, sama seperti apa yang kaum perempuan lakukan); serta berpikiran terbuka dan progresif.
Yah! Itu bukan sekadar gaya hidup, sayang. Itu ideologi yang dihidupi, dipraktikkan dalam keseharian, sepenuh jiwa. Ternyata ada utopia yang bisa terwujud. Semoga bertahan selamanya. Jayalah jaya!
Sumber:
Marlena Waldthausen (28/2/2019). Â "Noiva do Cordeiro -- Where Women Rule." Photographic Museum of Humanity, phmuseum.com
Simon McCormack (28/8/2014). "Residents Of Noiva Do Cordeiro, Almost All-Woman Town, Seek Bachelors."huffpost.com