Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prediksi Keruntuhan Juche Pasca-Kematian Kim Jong-un (Bagian 3)

14 Mei 2020   01:28 Diperbarui: 15 Mei 2020   13:01 3843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kim Jon Un [Kompas.com]

Hingga kini Partai Sosial Demokratik Korea (Chosn Sahoe Minjudang, KDSP) dan Partai Chondoist Chongu masih berdiri dan memiliki perwakilan dalam Supreme People's Assembly, MPR-DPR Korea Utara. Pada pemilu 2014, KDPS menempatkan 50 dari total 687 anggota SPA; sementara Partai Chondoist Chongu 22 orang.

Kembali ke Yong-gon Baru pada Kongres III (Aprip 1956) hingga Kongres V (November 1970), nama Choe Yong-gon muncul, yaitu saat ia terpilih sebagai anggota Komite Sentral sejak CC III hingga CC V.(Yang, 2019)

Sebelum Korea Utara mengenal jabatan Presiden (yang selalu dijabat Kim Il-sung), jabatan Kepala Negara Korea Utara berada di tangan Ketua Standing Committee of the Supreme People's Assembly.

Hanya dua orang yang pernah menduduki jabatan ini (saat ia setara Kepala Negara) yaitu Kim Tu-bong (1948-1957) saat menjadi Ketua CC NKWP dan  dan saat anggota CC KWP; dan Choe Yong-gon (1957-1972).  Choe Yong-gon tiga terpilih untuk jabatan itu. Pada periode pertama (1957-1962) ia masih menjabat pimpinan Partai Sosial Demokratik Korea. Baruu pada dua periode selanjutnya statusnya sudah legal (dibuka) di Partai Buruh Korea.

Choe Yong-gon juga merupakan komandan tertinggi (Supreme Commander) pertama Tentara Rakyat Korea (1948-1950) dan merupakan satu-satunya non-dinasti Kim yang pernah memegan jabatan tersebut.

Saat ini jabatan  Supreme Commander Tentara Rakyat Korea berada di tangan Kim Jong-un, menggantikan ayahnya, Kim Jong-il, yang menggantikan kakek Jong-un, Kim Il-sung.

#5. Faksi Abu-Abu

Tokoh-tokoh berikut saya golongkan sebagai faksi abu-abu karena sepak terjang dan sejarah perjuangan mereka menyulitkan para ahli Korea Utara memetakan dengan ketat posisi mereka sehingga sering terjadi perbedaan dalam memetakannya. Tiga tokoh terkemuka di kelompok ini adalah tokoh senior Choe Chang-ik serta pasangan suami istri Kim Yong-bom dan Pak Chong-ae.

Choe Chang-ik

Choe Chang-ik tergolong unik sebab ia memiliki kedekatan dengan banyak faksi sekaligus menjadi lawan banyak faksi.

Pada tabel North Korean Top Party Leadirship Changes, 1946-1947 dalam buku Sung Chul Yang (2019, hal 339-340), nama Cho'oe Ch'ang-ik dalam dalam 20 besar Komite Sentral di tiga kongres. Tetapi tampak bahwa ketokohannya terus kehilangan pamor hingga akhirnya disingkirkan Kim Il-sung. ia mati dibunuh polisi rahasia.

Dalam CC hasil Kongres I (Agustus 1946), nama Choe ada uturan keempat, di bawah Kim Tu-bong, Kim Il-sung, dan Chu Yong-ha. Pada Kongres Kedua (Maret 1948) namanya jatuh ke urutan keenam, disalib Ho Ka-i dan Kim Chaek. Pada Kongres Ketiga (April 1956), nama Choe sudah jatuh ke urutan kedelapan dalam daftar peringkat anggota Komite Sentral paling berpengaruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun