Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Putra Amien Rais Berseteru, Akankah Serupa Kisah Para Putri Sukarno?

7 Mei 2020   07:00 Diperbarui: 9 Mei 2020   08:11 21801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perseteruan anak Amien Rais [ilustrasi diolah dari Kompas.com]

Tidak seperti Rachma, Sukmawati masih sering menjumpai Megawati.

Berbeda Level
Tampaknya kurang adil bagi putri-putri Sukarno jika perseteruan mereka disama-samakan dengan perseteruan anak-anak Amien Rais. Meski Rachma dan Mega juga berusia 30an tahun saat berseteru, mirip-mirip usia Mumtaz dan Hananfi saat ini, perseteruan Mega dan Rachma adalah perseteruan orang dewasa.

baca juga: "Rizal Ramli Kaitkan 'Begal Digital' Kartu Prakerja dengan Golkar dan Airlangga, Apa Salahnya?"

Sukarno sudah tiada ketika anak-anaknya berseberangan sikap politik. Sebaliknya pertarungan Hanafi dan Mumtaz tidak terhindarkan patut dipandang sebagai perang proxi antara Amien Rais (ayah keduanya) melawan Zulkifli (mertua Mumtaz).

Pertarungan ini sudah bermula semenjak pilpres 2019, ketika Amien sangat garang terhadap kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin sementara Zulkifli kompromis.

Amien Rais tidak menerima kekalahan Prabowo-Sandi, menuduh kubu Jokowi mencurangi pilpres. Zulkifli malah mengajak PAN mengakui kemenangan Jokowi-Maruf, bahkan mengharapkan PAN dilibatkan dalam pemerintahan.

Perseteruan itu terbawa ke dalam kongres PAN di Kendari. Amien Rais mendukung Mulfachri sebagai calon Ketua Umum yang berpasangan dengan putranya, Hanafi. Berseberangan dengan sikap sang ayah, Mumtaz memilih mendukung mertuanya, Zulkifli dibandingkan kakak kandung.

Kongres berlangsung ricuh. Kursi-kursi berterbangan, saling dilemparkan para kubu. Zulkifli menang. Kuda pacu Amien Rais kalah. Sudah beberapa kali kongres, caketum PAN yang dijagokan Amien Rais kalah.

Pascakongres, kubu Amien Rais mewacanakan pembentukan partai baru. Awalnya diwacanakan partai baru itu akan bernama PAN Reformasi sebab berasal pembelahan terhadap PAN.

Mumtaz lagi-lagi berseberangan dengan ayahnya, memilih setia kepada mertua.

"Kami tahu, PAN palsu pasti kempes. Jadi kalau cuma akhirnya kecil, mati di tengah jalan, malu-maluin," ujar Mumtaz menilai rencana ayahnya mendirikan partai pecahan PAN.[5]

Tetapi Amien Rais tampaknya sudah kepalang tanggung. Pengunduran diri Hanafi ditenggarai sebagai sinyal kepastian pendirian partai baru dan bagian dari strategi Amien Rais mempercepat pembelahan PAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun