Teman saya kurang ajar. Dia menikmati betul kehebohan oleh tingkah-polah orang-orang di lingkaran istana, memanfaatkannya untuk meledek saya. Maklum, pada pilpres kemarin saya dukung Jokowi, ia Prabowo.
"Bro, rupanya kakak pembina sekarang stafsus milenial kah?" Begitu bunyi pesan whatsapp-nya disertai tautan link berita di Kumaran.com, "Stafsus Milenial Jokowi Ungkap Tugas Mereka di Gugus Tugas COVID-19".
Asem betul. Ia sedang menyindir saya.
Pada masa pilpres kemarin ada rumor tentang kakak pembina. Banyak yang menduga-duga itu sebutan untuk tokoh di lingkaran capres Jokowi yang menjadi auctor orkestra para juru propaganda di kubu Jokowi-Ma'ruf. Nah, karena artikel-artikel saya semasa pilpres pro Jokowi-Ma'ruf, mereka kerap menyindir, "Itu arahan Kakak pembina, ya?"
Sekarang, gara-gara Andi Taufan Garuda bikin ulah dengan surat "tak senonohnya" kepada para camat, "kubu sebelah" pun ramai berburu jejak digital para staf khusus Presiden Joko Widodo dari kalangan milenial. Salah satu yang kawan saya peroleh dan digunakan sebagai bahan ledekan ya tautan di Kumparan.com yang berisi penjelasan stafsus milenial tentang "tugas penting" mereka.
Di berita itu, salah seorang stafsus Presiden Jokowi dari kalangan milenial, Billy Mambarasar menjelaskan tugas penting mereka.
"Pertama kami merupakan bagian dari penyusun materi konten-konten publikasi, edukasi, preventif. Kami membuat konten yang diminta oleh satgas BNPB dan setelah disetujui, kami kemudian mendistribusikan ke kanal-kanal yang kami miliki."[1]Â
Preeeet, pantas saja ada sindiran stafsus milenial jadi Kakak pembina.
Tetapi di tengah senyam-senyum masam pasrah kena ledek begitu, saya jadi ikut-ikutan penasaran. Jangan-jangan buruknya propaganda pro-RUU Cipta Kerja dan propaganda yang menyerang para pengkritik kebijakan penanganan pandemi Covid-19 sebagai hendak menebar kekacauan ini produk dari "materi konten publikasi, edukasi, preventif" yang dibuat stafsus milenial dan "didistribusikan ke kanal-kanal yang mereka miliki"?
Jika benar begitu, pantas saja buruk dan kontraproduktif. Itu sama buruknya dengan cara berpropaganda kubu sebelah yang menuduh semua yang mendukung kebijakan pemerintah sebagai buzzerRP. Gara-gara sama buruk, saya sempat berpikir jika Pak Prabowo membawa serta rombongan konsultan politiknya saat masuk ke istana.