Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Penjarahan, Itu Anarko-Sindikalis atau Si Pengkor sih?

12 April 2020   14:18 Diperbarui: 14 April 2024   02:05 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Graffiti di Tangerang [Kompas.com istimewa]

Sudah tonton Gundala, belum? Tontonlah. Film itu penting. Ia mengingatkanmu untuk tidak mudah percaya pada segala macam rekayasa kerusuhan. Film ini membuatmu awas bahwa di balik projek-projek peciptaan kerusuhan dan pengkambinghitaman kelompok-kelompok kritis bermain tangan-tangan para cukong, individu-individu kaya raya yang sangat berhasrat pada kekuasaan.

Si Pengkor dalam Gundala adalah metafora elit-elit ekonomi yang kemaruk kekuasaan politik, kaum oligark pendamba kekuasaan totaliter.

Kekuasaan totaliter, negara bonapartis yang dilegitimasi oleh kondisi darurat, oleh kondisi hancurnya "tertib sosial" adalah instrumen paling efektif untuk melindungi kekayaan para oligark.

Si Pengkor dalam Gundala adalah manifestasi para oligark, menggambarkan kemampuan elit-elit terkaya mengkreasi kepalsuan sebagai prakondisi terciptanya kekusaan tanpa gugatan, kekuasaan di atas legitimasi kondisi darurat jangka panjang.

Bacalah novel Fahrenheit 451 atau setidaknya tonton versi adaptasi filmnya. Apa yang membuat mayoritas rakyat menyerahkan kebebasan mereka pada kekuasaan totaliter?

Konflik, perang sipil, kerusuhan-kerusuhan! Oleh kejenuhan dan ketakutan akan kondisi-kondisi ini, mayoritas rakyat memasrahkan kebebasannya pada kekuasaan totaliter,  kekuasaan yang membakar buku-buku agar orang berhenti bersikap kritis.

Artinya, aksi-aksi penjarahan, apalagi dilakukan di tengah pandemi justru membidani kelahiran kekuasaan otoriter; melegitimasi perubahan status menjadi darurat sipil. Negara akan kian dominan. Sebaliknya penyelesaian krisis melalui kerja sama antara komunitas-komunitas sadar dan merdeka makin tertutup ruangnya.

Tangkap layar Kompas.com (11/04/020)
Tangkap layar Kompas.com (11/04/020)

Itu berarti, aksi-aksi penjarahan di saat seperti ini justru berakhir pada kondisi yang 180 derajat bertolak belakang dengan utopia kaum anarkis, apalagi anarko-sindikalis.

Apakah masuk akal menduga suatu kaum---Saya lebih senang memandang anarko sindikalis sebagai kaum dibandingkan sebagai organisasi sebab demikianlah mereka menolak segala bentuk otorita. Organisasi selalu mengandung dalam dirinya otoritas---melakukan tindakan aktif yang membahayakan dirinya justru untuk menciptakan kondisi yang bertolak belakang dengan cita-cita kaum itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun