Mohon tunggu...
Ayang
Ayang Mohon Tunggu... Konsultan - None

Just none.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gerindra vs Demokrat, Belum Berkuasa Sudah Saling Tagih dan Ingkar Janji

16 November 2018   03:37 Diperbarui: 16 November 2018   09:09 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ironi Ingar Janji Gerindra-Demokrat [Tilaria Padika, Pemilihindonesia.or.id]

Mungkin karena gusar mendengar keluhan soal efek ekor jas pencapresan Prabowo Subianto yang tidak berdampak kepada Partai Demorat dan melihat sikap Partai Demokrat meliberalkan para calegnya menentukan sikap sendiri dalam pilpres, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani akhirnya menyinggung soal janji SBY dan AHY kepada Prabowo dan Gerindra yang belum terealisasi.

Janji Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti adalah berkampanye untuk Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Menurut Ahmad Muzani hingga kini dua tokoh utama Partai Demokrat itu belum pernah mengkampanyekan Prabowo dan Sandiaga sebagai capres-cawapres pilpres 2019.

Sial bagi Ahmad Muzani. Pernyataannya itu bukannya membuat Partai Demokrat terdiam, malah memunculkan masalah baru. Rupanya Prabowo dan Sandiaga pernah berjanji kepada SBY dan janji itu juga belum dipenuhi.

Sejumlah elit Partai Demokrat serentak menggonggong balik. Jansen Sitindaon minta Gerindra jangan singgung soal janji jika janji mereka kepada Partai Demokrat juga tidak dipenuhi.

"Jadi kami Partai Demokrat juga bertanya, kalian Gerindra kan juga pernah berjanji ke kami. Sudah kalian penuhi belum janji-janji kalian itu."

Senior Jansen, Wasekjend Partai Demokrat Andi Arief seperti biasa menyerang balik lewat akun twitternya. Ia bercicit, mengakui SBY punya janji kepada Prabowo namun minta tanyakan dahulu kepada Prabowo sejumlah janji kepada SBY dan Partai Demokrat yang belum dipenuhi.

Juru Bicara Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Putu Supadma Rudana juga berkomentar serupa. Anak buah AHY ini menyinggung soal Sandiaga yang menjanjikan sejumlah hal di hadapan Prabowo dan SBY. Janji itu belum juga dipenuhi.

Jansen hanya melempar clue yang kabur soal mutualisme, soal cara Prabowo-Sandi menyelamatkan tiga partai koalisi: Partai Demokrat, PAN, dan PKS.

Sandaiga Uno sepertinya kuatir pernyataan para politisi Partai Demokrat ini membuat publik menyangka janji itu soal kardus. Buru-buru ia menjelaskan janji itu terkait kampanye bareng dirinya dan AHY.

Tetapi ini klarifikasi yang jauh dari clear. Bukankah keterlibatan AHY dalam kampanye itu yang ditagih Gerindra? Mengapa dibalik menjadi Partai Demokrat yang berharap Sandiaga bersedia kampanye sepanggung dengan AHY? Yang benar saja, brur! Atau jangan-jangan maksudnya Sandiaga membiayai kampanye AHY?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun