Saya tiba-tiba kepo pada perasaan Pak Sandiaga Uno, bos Gerindra yang jadi cawapres pendamping bos Gerindra lainnya Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Jangan salah sangka. Ini bukan soal Skandalsandiaga.com. Tak ada minat saya membahasnya. Saya tahu itu bentuk kampanye kreatif, mengambil untung dari mental machoisme bangsa Indonesia yang sekaligus juga pengiba.
Benar! Lihat saja Ariel Peterpan, bendera kejantanannya kian berkibar-kibar bukan? Pindah dari satu perempuan baru ke perempuan baru lainnya. Orang-orang bertepuk tangan padanya. Demikian pula Sandiaga akan untung banyak dari kisah-kisah yang disebarkan website aneh itu.
Sekaligus juga, orang-orang lugu yang menyangka website itu kerjaan kubu Jokowi akan menghukum Jokowi dan menaruh iba kepada Sandiaga.
Saya tidak sedang mengatakan website Skandalsandiaga.com itu produk pendukung Prabowo-Sandi. Saya hanya bilang, Prabowo-Sandiaga dapat untung elektoral besar dari rakyat pemilih berotak machois dan orang-orang lugu yang gampang iba hati. Jika kubu pendukung Jokowi yang membuat website itu, tentu ia seorang yang sangat tolol sebab memproduksi propaganda gratis bagi lawan. Saya sangat ragu ada yang setolol itu di kubu Jokowi.
Kini lupakan soal Skandalsandiaga.com. Bukan sepak terjang Sandiaga dalam kisah-kisah itu yang bikin saya penasaran bagaimana Sandiaga merasa
Saya penasaran apa perasaan Pak Sandiaga pada Senin malam di Hotel Ritz-Carlton saat harus menyaksikan dengan mata kepala sendiri, kawan-kawan seorganisasi sekaligus sebagian merupakan rekan bisnisnya, bahkan kawan terdekatnya memberi penghargaan kepada Presiden Jokowi sebagai Tokoh Pemerataan Pembangunan.
Iya, benar, soal penghargaan dalam peringatan harlah Kadin itu. Saya penasaran karena bagi orang biasa, peristiwa ini tentu pukulan berat.
Yang pertama, Kadin itu kan organisasi tempat Sandiaga pernah menjadi Wakil Ketua Umum dan Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif. Sewajarnya ketika Sandiaga maju cawapres, mereka lebih mendukung Sandiaga, bukan Pak Jokowi.
Mengapa mereka begitu tega untuk bersikap jujur memberi penghargaan kepada Jokowi?
Kedua, Ketua Kadin Rosan Roeslani itu bukan saja memberikan penghargaan kepada Joko Widodo tetapi juga masuk menjadi tim sukses Jokowi.Â