Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Pengalaman Pembantaian Tiananmen 4 Juni 1989 (1)

4 Juni 2018   15:50 Diperbarui: 4 Juni 2020   08:59 1440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unjukrasa di Lapangan Tiananmen. Sumber: tangkap layar buku Ann Kerns (2011)

Ketimpangan bukan cuma disebabkan perbedaan tingkat upah, tetapi juga oleh mental korup para birokrat yang disebut dengan istilah guandao ('official profiteeting') yaitu memanfaatkan akses membeli murah barang-barang pada harga administered tetapi menjualnya kembali pada harga pasar.

Liberalisasi ekonomi, terutama perbedaan upah dan kebijakan dua harga ternyata berdampak pada kelangkaan barang-barang pada harga administered sebab diborong pejabat dan keluarganya. Sementara barang-barang pada harga pasar sulit diakses karena inflasi.

Kondisi ini melahirkan protes yang sebenarnya telah dimulai oleh kader Partai Komunis dari kalangan buruh sejak 1979.

Baiklah. Bagian pertama sampai di sini dulu. Kita lanjutkan pembahasan latar bekalang politik peristiwa Tiananmen pada artikel bagian kedua.

***
04062018
Tilaria Padika

Bahan bacaan:

  • Suettinger, Robert L. (2003). Beyond Tiananmen: the politics of U.S.-China relations, 1989-2000. The Brookings Institution.
  • Hay, Jeff (ed)  (2010). The Tiananmen Square protests of 1989. Greenhaven Press
  • Naughton, Barry (2009).  "China: Economic Transformation Before and After 1989." Makalah dalam konferensi "1989: Twenty Years After."
  • Kerns, Ann (2011). Who Will Shout If Not Us? : student activists and the Tiananmen Square protest, China, 1989.  Lerner Publishing Group, Inc.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun