Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pesan Penting tentang Asal Mula Peperangan dalam "The Pirates of Somalia"

27 Februari 2018   08:03 Diperbarui: 1 Maret 2018   02:46 3226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah dari voxcinemas.com dan imdb.com

Akhir 2017 lalu, tertutup oleh hebohnya penayangan Star Wars: The Last Jedi, sejumlah film dengan kisah berkualitas tampaknya lolos dari percakapan khalayak. Salah satunya The Pirates of Somalia.

Film ini diangkat dari kisah nyata sepenggal episode kehidupan Jay Bahadur, terutama terkait pengalaman seru saat menulis buku The Pirates of Somalia: Inside Their Hidden World (di Inggris dan Austria diterbitkan dengan judul Deadly Waters: Inside the hidden world of Somalia's pirates). Buku ini melejitkan kehidupan Jared, pemuda usia 24 tahun (ketika 2008) menjadi penulis best seller.

The Pirates of Somalia menjadi sumber informasi penting tentang Somalia ketika kasus pembajakan ratusan kapal asing di perairan Somalia mengundang perhatian penduduk dunia. Kapal asal Indonesia, MV Sinar Kudus termasuk salah satu korbannya.

Bagi saya pribadi, film The Pirates of Somalia mendendangkan sejumlah pesan penting.

Pertama, jangan lepas mimpimu dan dedikasikanlah pada sesuatu yang lebih besar dari dirimu.

Selepas meraih gelar B.A. Political Science, Economics, and History dari Universtias Toronto, Jay Bahadur (diperankan Evan Peters) bekerja sebagai enumerator pada perusahaan survei pasar di Chicago.

Sejatinya Jay punya impian menjadi jurnalis. Karena saat itu ia berpikir untuk menjadi jurnalis harus menyelesaikan pendidikan khusus jurnalis, Jay merencanakan suatu saat setelah mengumpulkan cukup uang, ia akan belajar di Universitas Harvard.

Rencana ini berubah ketika Jay tak sengaja bertemu idolanya, Seymour Tolbin (diperankan Al Pacino) seorang jurnalis legendaris Kanada. Seymour bilang, bukan belajar melainkan "Kalau lu mau jadi jurnalis hebat, pergilah suatu tempat...menggila." Maka ketika tak sengaja menonton berita diTV tentang pembajakan kapal oleh bajak laut Somalia, kian bulat tekad Jay untuk berangkat ke Somalia. Jay sudah tertarik dengan Somalia sejak SMU dulu. Ia menulis makalah tentang demokrasi di Somalia.

Jay memutuskan mundur dari kantornya, mengumpulkan uang, berkomunikasi dengan awak media setempat dan segera berangkat ke Somalia dengan penerbangan paling murah dan lama.

Sampai di Somalia Jay sempat ketakutan melihat di mana-mana orang menenteng senjata. Tentara, polisi, juga milisi sipil. Kalau di Indonesia kita hanya melihat FPI bawa pentung, di Somalia orang-orang seperti FPI bawa senapan otomatis. Sudah pasti Jay ketakutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun