Mohon tunggu...
Runtunan.id
Runtunan.id Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis artikel

"Makin aku banyak membaca, makin aku banyak berpikir; makin aku banyak belajar, makin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun."

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bagaimana Pemerintah Mengukur Inflasi?

4 Juni 2022   19:00 Diperbarui: 4 Juni 2022   19:06 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Bet_noire/Getty

Inflasi adalah pembicaraan di kota (well, dunia , sebenarnya). Tetapi bagaimana sebenarnya para ekonom mengukurnya? Seperti telur Paskah, dan pilihan keju dan chutney yang enak, itu datang dalam keranjang.

Di AS, ukuran inflasi (atau deflasi) yang paling umum adalah Indeks Harga Konsumen, atau CPI. Diukur oleh Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), CPI adalah rata-rata perubahan harga untuk sekeranjang barang dan jasa yang rutin dibeli konsumen.

CPI tersedia dalam dua rasa yang berbeda . CPI-U lebih umum digunakan dan mencakup semua konsumen perkotaan (93% orang Amerika), sedangkan CPI-W mewakili penerima upah perkotaan dan pekerja administrasi (29%).

Bagaimana para ekonom tahu apa yang harus ditambahkan ke keranjang? Mereka berbicara dengan orang-orang. BANYAK orang. Antara 2017 dan 2018, BLS mewawancarai ~48.000 konsumen tentang kebiasaan belanja mereka. Selain itu, BLS juga meminta 24.000 orang untuk menuliskan semua yang mereka beli selama dua minggu dalam buku harian (untungnya saya menggunakan ini untuk rahasia saya). Sekitar 23.000 bisnis juga menyediakan sekitar 94.000 penawaran harga.

Item dan layanan di keranjang CPI disusun dalam delapan kategori :

Makanan dan minuman (kopi, susu, telur, ayam, anggur)

Perumahan (sewa, utilitas, furnitur)

Pakaian (kemeja pria, pakaian dalam wanita, pakaian bayi)

Transportasi (asuransi mobil, bensin, tiket pesawat)

Perawatan medis (biaya dokter, harga obat, biaya rumah sakit)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun